Advertisement
DLH Bantul Akan Dirikan Workshop Pengelolaan Sampah di Pajangan
![DLH Bantul Akan Dirikan Workshop Pengelolaan Sampah di Pajangan](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/17/1178258/sampah-pemilihan-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul berencana memanfaatkan lahan Sultan Ground (SG) yang ada di Guwosari, Pajangan, sebagai lokasi workshop pengelolaan sampah. Rencananya, workshop tersebut akan mulai dibangun setelah empat TPST yang kini tengah dalam pengerjaan selesai.
"Kami kan rencana punya workshop di Guwosari, Pajangan. Jadi nanti abu hasil sisa pembakaran dari ITF akan diangkut ke sana dan di sana nanti diolah menjadi batako dan paving block," kata Kepala DLH Bantul Bambang Purwadi Nugroho, Senin (17/6/2024).
Advertisement
Menurut dia, lokasi pembangunan workshop akan menempati bekas proyek pengolahan campuran aspal atau Asphalt Mixing Plant (AMP) di Dusun Bungsing, Guwosari, Pajangan. Saat ini lokasi tersebut kosong dan tidak dipergunakan untuk proyek pengolahan campuran aspal.
"Itu sudah tanah Sultan Grond. Kan, sudah lama pakainya. Karena AMP sudah tidak operasi, ya kita manfaatkan disitu nantinya," terang Bambang.
Untuk saat ini, Bambang mengaku belum bisa memastikan target pembangunan workshop tersebut. Sebab, saat ini, pihaknya masih fokus menyelesaikan pembangunan 2 ITF yakni ITF Bawuran dan Modalan dan TPST Dingkikan.
"Ya, ini kami tata dulu. Yang penting, kami selesaikan dulu pembangunan TPST yang ada," ungkap Bambang.
Terpisah, Lurah Guwosari Masduki Rahmad mengakui jika sampai saat ini belum mengetahui terkait dengan rencana pembangunan workshop pengelolaan sampah di wilayahnya. Oleh karena itu, iabelum bisa berkomentar banyak. "Ya, kami menunggu saja. Sejauh ini belum ada kabar terkait hal tersebut," ucap Masduki.
BACA JUGA: Ini Cara Mengunci Chat di WhatApp Menggunakan PIN atau Sidik Jari
Kawasan Bawuran
Selain membuat workshop, ke depan Pemkab Bantul juga akan mengembangkan kawasan Bawuran, Pleret menjadi Bantul Resilient Green City (BRGC). Hal ini menyusul ada rencana investasi dari Paneltech untuk membuat pabrik pengolahan sampah di tempat tersebut. Tidak main-main, nilai investasi dari pabrik pengolahan sampah menjadi kayu hijau, listrik dan pupuk organik tersebut diperkirakan mencapai 27,4 juta USD (Rp441,8 miliar).
"Ya, arahnya memang BRGC. Tapi itu kan tahap selanjutnya. Yang penting bagi kita, pemerintah itu sampah terkelola dengan baik. Paneltech itu hanya menambah nilai saja. Meningkatkan nilai dari pengolahan sampah dari yang bernilai rendah menjadi bernilai tinggi," ucap Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/26/1179286/judi-online-freepik3.jpg)
Ribuan Anggota DPR dan DPRD Main Judi Online, PPATK Diminta Ungkapkan Datanya
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/22/1178793/pesawat.jpg)
Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit
Advertisement
Berita Populer
- Perluas Jaringan Listrik Sektor Pertanian, Pemkab Gunungkidul Bakal Gandeng PLN
- Anggaran Perbaikan Tanggul Penahan Ombak Pantai Baron Gunungkidul Diajukan, BKAD: Sekitar Rp200 Juta
- Polisi Tangkap Pemalsu Sertifikat Tanah yang Digadaikan ke Bank
- Ertiga Seruduk Bus Rombongan Wisatawan di Jalan Baron, 1 Orang Luka-Luka
- 3 SMK di Sleman Ini Terdampak Tol, Begini Nasibnya
Advertisement
Advertisement