Uji Coba Pembayaran Tiket Secara Digital di Pantai Gunungkidul Dimulai Bulan Depan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Uji coba pembelian dan pembayaran tiket masuk secara digital atau e-ticket kawasan pantai baru akan dilakukan bulan depan. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan pembayaran tiket digital tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Jasa Raharja.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata Dispar Gunungkidul, Hari Susanto mengatakan uji coba pembayaran tiket secara digital yang direncanakan dua bulan lalu batal lantaran perlu penyesuaian aplikasi M-Pos. “Uji coba belum jadi jalan. Soalnya ternyata penyesuaian M-Pos perlu waktu sebulan,” kata Hari, Rabu (19/6/2024).
Advertisement
Penyesuaian yang dia maksud adalah penulisan keterangan dalam tiket setelah tiket dicetak. Setelah membayar tiket secara digital, tiket itu akan dicetak menggunakan kertas termal.
“Latar belakang masih perlu penyesuaian juga dengan masing-masing TPR. Misalnya TPR Baron, bagian atas ada keterangan retribusi masuk dan sebagainya,” katanya.
Pelatihan penggunaan tiket digital telah diberikan kepada seluruh petugas TPR bulan lalu. Dengan begitu, mereka tinggal menunggu uji coba aplikasi. Hari menambahkan Dispar dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) juga sedang menyiapkan jaringan Internet di tempat pemungutan retribusi (TPR) yang masih terkendala.
BACA JUGA: Cuaca DIY Pagi Ini Cerah Berawan di Semua Wilayah
E-ticket tersebut akan memiliki dua bentuk pembayaran yaitu on the spot (OTS) atau pembayaran di tempat menggunakan electronic data capture (EDC) dan online. Dengan begitu wisatawan dapat memesan tiket dari rumah.
Adapun pembayaran tiket secara digital ini diklaim efektif dan efisien. Signifikansinya hampir sama dengan QRIS. Namun, melalui pembayaran tiket secara digital, Dispar dapat lebih cepat secara real-time memonitor mobilitas pengunjung.
“Ada dasboard yang di situ kami bisa tahu berapa wisatawan saat itu juga dan berapa PAD yang masuk secara langsung melalui aplikasi,” ucapnya.
QRIS masih akan dipakai sebagai antisipasi apabila wisatawan tidak membawa uang tunai. Baik tiket digital maupun QRIS merupakan upaya percepatan digitalisasi oleh Pemkab.
Meski begitu, minat masyarakat terhadap pembayaran digital masih rendah. Dispar mencatat rata-rata hanya 10% wisatawan memilih membayar menggunakan QRIS sejak 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement