Advertisement

Hampir 100 Hewan Kurban di Gunungkidul Mengandung Cacing Hati

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 21 Juni 2024 - 13:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Hampir 100 Hewan Kurban di Gunungkidul Mengandung Cacing Hati Ilustrasi pembagian daging hewan kurban. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Tercatat sebanyak 99 hewan kurban yang mengandung cacing hati di Gunungkidul. Rinciannya 96 sapi dan tiga kambing.

Cacing hati umumnya memang menyerang ternak sapi, kambing, domba dan ruminansia lain. Meski begitu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan semua daging layak makan.

Advertisement

Kepala Bidang Bina Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Suyanto mengatakan 96 ternak yang terdapat cacing hati itu terdiri dari 96 sapi dan tiga kambing.

BACA JUGA: BMH Yogyakarta Salurkan Hewan Kurban ke Perbukitan Kulonprogo dan Desa di Gunungkidul

Jumlah itu tergolong sedikit jika membandinkan dengan data jumlah hewan kurban per Rabu (19/6/2024) yang mencapai 18.648 ekor dengan rincian sapi ada 4.263 ekor, kambing 12.524 ekor, dan domba 1.866 ekor.

“Lokasi pemotongan ada 2.002 titik. Hewan kurban yang kedapatan cacing hati hanya 0,5 persen saja. Semuanya juga layak konsumsi,” kata Suyanto dihubungi, Jumat (21/6/2024).

Suyanto menerangkan mayoritas hewan kurban bercacing hati itu berada di Kapanewon Patuk. Cacing hati hanya menyerang bagian hati. Hati yang rusak cukup dibuang. Dengan begitu, bagian daging hewan tetap dapat dimakan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Retno Widyastuti mengatakan cacing hati bukan penyakit zoonosis. Zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. “Kalau tidak sengaja termakan, cacing hati yang telah ikut termasak tidak menimbulkan efek yang berat,” kata Retno.

Ada tiga tingkat kerusakan yang ditimbulkan cacing hati terhadap hati hewan yaitu ringan, sedang, dan berat. Tingkat ringan hanya menimbulkan kerusakan pada saluran empedu. Petugas penyembelih hanya perlu membuang/ mengafkir bagian rusak dan sisanya boleh dimakan.

DPKH juga telah memberikan sosialisasi pemotongan hewan kurban sebelum Iduladha. Sosialisasi digelar di tiap UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Ada slot 30 orang untuk mengikuti sosialisasi di tiap UPT. “Setiap tahun kami gelar untuk takmir. Berarti setiap tahun ada 180 orang. Soalnya ada enam UPT kan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dubes Turki untuk PBB Prihatin Atas Anak Jadi Korban Konflik Bersenjata

News
| Jum'at, 28 Juni 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik

Wisata
| Minggu, 23 Juni 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement