Duh! Pemandu Wisata Tersertifikasi di Gunungkidul Baru Mencapai 10%, Dispar Lakukan Ini
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul menyampaikan bahwa pemandu wisata alam di Bumi Handayani yang memiliki sertifikat pemandu baru ada 10%. Itulah sebabnya Dispar melakukan percepatan sertifikasi melalui pelatihan dan sertifikasi gratis.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata Dispar Gunungkidul, Hari Susanto mengaku sertifikat yang dimiliki beberapa pemandu wisata alam didapat dari sertifikasi yang digelar himpunan pramuwisata Indonesia luar kabupaten.
Advertisement
“Itu kalau mereka punya dana bisa ikut sertifikasi di luar; yang jelas pegiat outbond di Gunungkidul sudah tersertifikasi. Kalau pemandu wisata alam hanya beberapa, tidak sampai 20 orang,” kata Hari dihubungi, Senin (24/6/2024).
Dispar mencoba mendanai sertifikasi dari APBD dan Dana Keistimewaan. Pada 2023, Danais mengkover 30% pendanaan sertifikasi pemandu wisata alam. Kuota peserta yang akan mendapat fasilitas itu hanya 30 orang.
Sertifikasi ini tergolong mahal apabila seseorang menggunakan biaya mandiri. Per orang dapat mengeluarkan Rp2 juta – Rp3 juta.
Sebelum memberikan sertifikasi, Dispar lebih dulu menggelar pelatihan pemandu wisata alam di Kalurahan Playen, Playen, Senin (24/6/2024). Tujuannya meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi pemandu wisata alam. Dengan begitu, pelayanan yang diberikan akan lebih baik.
Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardana mengatakan pelatihan digelar selama tiga hari ke depan. Dua hari pertama, mereka akan mendapat pelatihan di Uthy Bakery, Kalurahan Bogor dan hari terakhir di Kaliurang untuk belajar pengelolaan jip wisata.
BACA JUGA: Kembangkan Klaster Herbal, Kelurahan Rejowinangun Gelar Pelatihan Pembuatan Jamu
Pelatihan itu, kata Windu tanpa mengenal batas wilayah administratif. Dia berharap peserta dapat lebih berinovasi dan menciptakan paket wisata baru yang terintegrasi dengan wilayah lain misalnya dengan Kabupaten Bantul, Sleman, dan sekitarnya.
“Jadi paket wisata tidak terbatas hanya di wilayah Gunungkidul. Makanya kami harapkan pemandu wisata bisa mengambil peran supaya wisatawan merasa puas dan kembali lagi ke Gunungkidul,” kata Windu dikonfirmasi, Senin.
Total ada 40 peserta pelatihan yang terdiri dari perwakilan Desa Wisata, Pokdarwis, Pengelola Geosite, himpunan pramuwisata indonesi, pegiat outbond, dan komunitas jip.
Setelah pelatihan selesai, Dispar baru akan menggelar sertifikasi. Tepatnya pada awal Juli 2024. Uji kompetensi dilakukan oleh badan nasional sertifikasi profesi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
Advertisement
Advertisement