Advertisement
Waspada! Kasus DBD Sleman Naik 2 Kali Lipat
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan Sleman mencatat sudah ada 393 kasus DBD hingga akhir Juni 2024. Jumlah ini naik dua kali lipat ketimbang yang terjadi di 2023 lalu dengan 149 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, penyebaran penyakit DBD tetap harus diwaspadai, meski telah memasuki musim kemarau. Pasalnya, jumlah korban terjangkit di Bumi Sembada masih terus bertambah sampai saat ini.
Advertisement
BACA JUGA: 799 Meninggal Akibat DBD selama 23 Pekan di 2024
Dia menjelaskan, hingga akhir Juni tercatat ada 393 warga terjangkit DBD. Dari ratusan kasus ini, terdapat dua warga yang meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty.
“Yang meninggal satu kasus terjadi pada anak-anak dan satunya lagi orang dewasa,” kata Yuli, sapaan akrabnya, Kamis (11/7/2024).
Menurut dia, dengan jumlah ini, maka kasus DBD di Sleman naik dua kali lipat dibandingkan dengan yang terjadi di tahun lalu. Oleh karenanya, Yuli meminta kepada Masyarakat untuk ikut berperan dalam upaya pencegahan agar kasus tidak semakin bertambah.
“Trennya memang ada kenaikan yang lumayan. Jadi, upaya penanggulangan dan pencegahan harus digalakkan agar lajun penyebaran bisa ditekan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, upaya sosialisasi terhadap pencegahan DBD terus dilakukan. Salah satunya melalui Gerakan Kesehatan Masyarakat (Germas) dengan melibatkan kader-kader Kesehatan di Tingkat kalurahan.
“Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat [PHBS] serta rutin berolahraga dan makan-makanan bergizi sangat penting dalam upaya menjaga Kesehatan sehingga tidak mudah terserang penyakit,” katanya.
Selain itu, untuk mengurangi risiko terjangkit juga dilakukan upaya Gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Ia berpendapat, Masyarakat sudah mengetahui cara penanggulangan mulai dengan menutup tempat-tempat wadah air, menguras hingga mengubur benda-benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Diharapkan melalui program penanggulangan ini, maka laju penyebaran bisa dikendalikan. “Ini penting agar pencegahan terhadap penyebaran penyakit DBD bisa terus ditekan. Jadi, upaya penanggulangan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi warga harus ikut berperan aktif agar hasilnya bisa dimaksimalkan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mahkamah Agung Sebut Keringanan Hukuman karena Sikap Sopan Perlu Dihapus
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- 299 Personel Polri dan PNS Polri Polda DIY Naik Pangkat, Tiga Di Antaranya Naik Jadi Kombes
- Jadwal Terbaru SIM Keliling Kamis 2 Januari 2025 di Sleman
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Kamis Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Kamis 2 Januari 2025: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru SIM Keliling Selasa 2 Januari 2025 di Bantul
Advertisement
Advertisement