Sepekan Terakhir Gunung Merapi Keluarkan Ratusan Guguran Lava
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dalam sepekan pada periode 5 - 11 Juli 2024, Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava sebanyak 132 kali ke arah selatan dan barat daya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan guguran lava pijar sebanyak satu kali meluncur ke arah hulu Kali Boyong atau selatan sejauh maksimal 900 meter dan 131 kali mengarah ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter.
Advertisement
"Suara guguran terdengar delapan kali dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," kata Agus dalam laporan yang diterima di Jogja, Sabtu, (13/7/2024).
Selain guguran lava, kata dia, Merapi juga meluncurkan satu kali awan panas guguran ke hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur 1.300 meter.
BPPTKG mencatat bahwa guguran lava pekan ini mengalami peningkatan sebanyak 38 kali dari pekan sebelumnya pada periode 28 Juni - 4 Juli 2024. Saat itu guguran lava tercatat muncul sebanyak 94 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh 1,8 kilometer.
Agus menuturkan morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah, awan panas guguran, dan guguran lava dengan titik panas tertinggi teramati sebesar 243 derajat Celsius atau relatif sama dari suhu pengukuran sebelumnya.
Sedangkan morfologi kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan. "Titik panas tertinggi teramati sebesar 219,4 derajat Celsius, lebih tinggi dari suhu pengukuran sebelumnya," kata Agus Budi.
Sedangkan berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.425.500 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.360.700 meter kubik.
BACA JUGA: Profil 5 Destinasi Wisata Kulonprogo Diajukan Berstatus Geopark Nasional
Intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir, menurut dia, lebih tinggi jika dibandingkan pekan sebelumnya.
Dalam minggu ini, Gunung Merapi tercatat mengalami satu kali gempa awan panas guguran, 98 kali gempa vulkanik dangkal, 452 kali gempa fase banyak, 13 kali gempa frekuensi rendah, 522 gempa guguran, dan 13 kali gempa tektonik.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 2,1 cm per hari.
BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran, yakni di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, dan Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.
Selain itu potensi bahaya juga di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak. Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Erdogan Desak Negara Dunia Terapkan Putusan Penangkapan Netanyahu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
Advertisement
Advertisement