Advertisement
Gagas Hotel Ramah Anak, Kekerasan Seksual dan TPPO Jadi Alasan Pemkot Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Jogja kini tengah mengkaji pembentukan hotel ramah anak. Pembentukan hotel ramah anak bertujuan mewujudkan hotel yang aman dan nyaman bagi anak-anak serta mendukung Kota Jogja sebagai kota layak anak.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Jogja, Sarmin menjelaskan perhotelan adalah salah satu pilar penyangga ekonomi dan pariwisata Kota Jogja.
Advertisement
Sebab itu, pelaku usaha perhotelan juga berkewajiban memberikan keamanan dan kenyamanan bagi anak-anak. Mewujudkan hotel sebagai ramah anak adalah salah satu kontribusi hotel dalam mewujudkan kota layak anak.
“Tujuan mewujudkan hotel ramah anak adalah menciptakan suasana hotel yang aman dan nyaman untuk dikunjungi anak-anak. Apalagi ketika anak-anak berwisata ke Kota Jogja pasti membutuhkan tempat aman dan nyaman untuk transit dan menginap. Mewujudkan hotel ramah anak adalah solusinya,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (19/7/22024).
Hotel menurutnya sangat penting untuk dijadikan sebagai kawasan atau tempat yang ramah anak karena banyak kegiatan dilaksanakan di hotel, baik publik maupun privat. Ketika hotel sudah ramah anak, dipastikan anak dalam posisi aman nyaman untuk beraktivitas.
“Ketika hotel sudah masuk kategori ramah anak, misal ada TPPO [Tindak Pidana Perdagangan Orang] yang korbanya adalah anak-anak, harapannya hotel bisa membantu memantau dan memberikan sinyal. Terutama ketika ada hal-hal yang sifatnya mengancam hak-hak anak,” katanya.
BACA JUGA: Menjamin Keamanan dan Kenyamanan, Pemkot Jogja Bikin Konsep Hotel Ramah Anak
Ketua KPAID Kota Jogja, Sylvi Dewajani, menuturkan sudah memiliki draf indikator-indikator hotel ramah anak dari hasil workshop dengan para pihak terkait. Ia melihat, pintu masuk beberapa kasus kekerasan seksual adalah apartemen dan hotel. Kasus TPPO juga banyak diawali dari transaksi-transaksi di hotel.
Maka KPAID Kota Jogja yang fokus pada korban anak menganggap bahwa para pelaku hotel bisa menjadi bagian untuk mencegah hal itu dan memberikan perlindungan kepada anak. “Konsep hotel ramah anak belum pernah ada di tingkat nasional. Di internasional sudah ada. Ini adalah rintisan baru,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anggota DPR Pertanyakan Pembongkaran Pagar Laut, Singgung Penghilangan Barang Bukti
Advertisement
Sepanjang 2024, 100 Juta Wisatawan Kunjungi Museum Sains dan Teknologi di China
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Berencana Batasi Anak Gunakan Medsos, Begini Saran Pakar UGM
- Truk, Innova dan Bus Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalan Laksda Adisucipto
- Pernikahan Dini, Puluhan Anak di Kota Jogja Minta Dispensasi Menikah
- PT KAI Terapkan Grafik Perjalanan Kereta Api, Ada Dua KA Baru Bakal Melintas di DIY
- Gandeng Swasta, Pemkot Jogja Tekan Angka Stunting dengan CSR
Advertisement
Advertisement