Advertisement

Promo November

Pembangunan TPSS di Puncak Bucu Dihentikan, DLH Minta Jaminan Keamanan

Jumali
Jum'at, 19 Juli 2024 - 15:07 WIB
Maya Herawati
Pembangunan TPSS di Puncak Bucu Dihentikan, DLH Minta Jaminan Keamanan Puncak Bucu Bantul / bantulkab.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pembangunan Tempat Pembangunan Sampah Sementara (TPSS) di Puncak Bucu, Kalurahan Srimulyo, Piyungan, Bantul sementara dihentikan karena ada penolakan warga.

Padahal, pembangunan TPSS di Kalurahan Srimulyo, Piyungan tersebut dalam pematangan lahan dan pembuatan akses jalan. Pembangunan TPSS ini diproyeksikan menggantikan TPSS Gadingsari.

Advertisement

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan harus ada jaminan keamanan jika nanti pembangunan dilanjutkan.

"Kami minta adanya jaminan keamanan jika dilanjutkan. Keamanan itu tidak hanya untuk alat tapi juga personel di sana. Artinya harus ada dukungan kuat, agar nantinya tidak ada masalah," kata Bambang, Jumat (19/7/2024).

Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo meminta kepada DLH Kabupaten Bantul untuk memasifkan pemahaman ke masyakat, utamanya warga Sitimulyo agar pembangunan TPSS di Puncak Bucu bisa dilanjutkan.

Ia juga berharap agar masyarakat Sitimulyo memahami terkait dengan pembangunan TPSS di Puncak Bucu.

BACA JUGA: Rumah Warga Bawuran Bantul Terbakar, Uang Tunai Rp10 Juta di Lemari Ikut Ludes

"Ini kan untuk kepentingan bersama. Masyarakat juga harus percaya dan yakin apa yang dilakukan oleh Pemkab ini tidak akan merugikan mereka. Pemkab harus bisa memberikan pemahaman ke masyarakat, agar tidak ada yang merasa dirugikan saat pembangunan TPSS di sana," ucapnya.

Lebih lanjut Bambang mengungkapkan, untuk pembangunan Tempat Pembangunan Sampah Terpadu (TPST) Dingkikan, saat DLH bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) terus dipercepat.

Saat ini alat pengolahan sampah di TPST Dingkikan dari sampah menjadi RDF saat ini telah ada dan harus disetting.

"Ini kaitannya dengan PLN juga karena untuk menghidupkan alatnya butuh listrik tegangan tinggi. Kami sedang berupaya, target Juli ini bisa operasional untuk modul 1-nya," ucap Bambang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah

News
| Sabtu, 23 November 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement