BEDAH BUKU: Jaga Kesehatan dari Pola Hidup dan Makan
Advertisement
JOGJA—Pola hidup dan pola makan sangat menentukan kondisi kesehatan seseorang. Kita harus benar-benar memperhatikan aktivitas sehari-hari dan apa yang kita makan untuk memastikan kebugaran diri kita.
Untuk meningkatkan kesadaran ini, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama DPRD DIY menggelar bedah buku Sehat dan Semangat di Usia Emas, karya Yohanes Suryadi di Pendopo Mingunani, Pandeyan, Umbulharjo, Jumat (26/7/2024).
Advertisement
Salah satu narasumber dalam bedah buku ini, Dokter Rahma Rizka, menjelaskan terdapat beberapa penyebab seseorang bisa sakit. Bisa karena bawaan, defisiensi atau kekurangan zat tertentu, degeneratif atau penuaan, autoimun, metabolik, trauma fisik, infeksi dan sebagainya.
Pada usia emas, terdapat beberapa gangguan kesehatan yang bisa dialami seseorang akibat pola hidup dan makan yang salah, salah satunya diabetes. “Karena gemar minum-minuman bersoda, gemar minum manis, gemar makan jajanan, kurang istirahat, kurang olahraga,” ujarnya.
Kolesterol juga menjadi penyakit yang kerap dialami seseorang karena pola makan yang tidak baik. Bahan makanan seperti margarin dapat menyebabkan naiknya kolesterol jahat. Ketika dimasukkan ke dalam kulkas atau di ruangan terbuka, margarin tidak akan mencair.
Hal ini membuktikan margarin merupakan lemak jenuh. Selain dari jeroan dan lemak hewan berkaki empat, lemak jenuh juga bersumber dari trans fat atau lemak terhidrogenisasi.
Jika banyak mengonsumsi kue tart atau brownies yang banyak mengandung margarin, maka kolesterol jahat pasti meningkat. Sejumlah makanan yang bisa menjadi sumber nutrisi untuk menurunkan kolesterol jahat dalam darah di antaranya ikan, apel, anggur merah dan alpukat.
Maka mengonsumsi bahan makanan alami ini lebih baik untuk mengantisipasi penyakit akibat kolesterol.
Anggota Komisi A DPRD DIY, Muhammad Syafii menuturkan bedah buku kali ini mengambil tema tentang kesehatan yang disesuaikan dengan kondisi hari ini.
Pola hidup dan masyarakat saat ini dinilai banyak yang berpotensi mendatangkan penyakit seperti diabetes dan kolesterol. “Kita perlu membaca berdasarkan ilmu pengetahuan, ini penting jadi tidak hoaks. Misalnya soal makan, ini sangat penting karena penyakit yang muncul hari ini tidak jauh dari pola makan. Semoga masyarakat tercerahkan dan termotivasi untuk hidup lebih sehat,” katanya.
Buku ini sangat direkomendasikan khususnya untuk pembaca pemula karena praktis dan mudah dipahami. “Panduannya sangat praktis, tidak terjebak di teoritis. Mudah dipahami dan dipraktikkan. Dilengkapi gambar menarik. Jadi masyarakat membaca tidak berat dulu, tapi menarik,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Advertisement
Advertisement