Advertisement

Kasus DBD di Kulonprogo Meningkat, Dinas Kesehatan Minta Warga Waspada

Newswire
Senin, 29 Juli 2024 - 06:47 WIB
Ujang Hasanudin
Kasus DBD di Kulonprogo Meningkat, Dinas Kesehatan Minta Warga Waspada Nyamuk Aedes Aegypti / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, mengimbau kepada masyarakat mewaspadai kasus demam berdarah dengue (DBD) karena cuaca ekstrem meningkatkan perkembangbiakan nyamuk hingga virus yang dibawanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulonprogo, Jumat, mengatakan berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kulonprogo, kasus DBD dari Januari hingga Juni 2024 tercatat sebanyak 1.010 kasus.

Advertisement

Kondisi cuaca yang ekstrem membuat daya tahan tubuh menjadi turun.

"Turunnya daya tahan tubuh membuat masyarakat lebih rentan terpapar penyakit. Salah satu penyakit yang kini menjadi perhatian adalah DBD. Hal ini perlu diwaspadai," kata Sri Budi.

Ia mengatakan kasus DBD di 2024 ini meningkat signifikan dibanding tahun lalu. Selain daya tahan tubuh, cuaca ekstrem dinilai turut meningkatkan perkembangbiakan nyamuk hingga virus yang dibawanya.

"Makanya saat ini menjaga daya tahan tubuh menjadi yang utama," katanya.

BACA JUGA: DBD Menggila di Kulonprogo, Ini Kapanewon dengan Kasus Terbanyak

Sri Budi mengatakan ada sejumlah kasus DBD berat yang ditemukan. Penyebabnya karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) hingga penanganan yang kurang optimal.

Namun demikian, ia memastikan tidak ada kasus kematian yang dilaporkan akibat DBD selama 2024 ini. Adapun kasus DBD paling banyak muncul di wilayah selatan Kulon Progo, seperti di Kapanewon Galur, Lendah, dan Wates.

"Tidak ada laporan kematian, namun kasus DBD harus tetap diwaspadai dan menjadi perhatian semua pihak supaya menggalakkan PSN," kata Budi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo Arif Mustofa mengatakan Januari hingga Juni 2024 ini tercatat sebanyak 1.010 kasus DBD. Sementara pada periode yang sama di 2023 lalu tercatat sebanyak 217 kasus DBD.

Peningkatan kasus secara signifikan mulai dirasakan pada Maret 2024 dengan 212 kasus DBD. Adapun angka tertinggi dilaporkan pada Mei 2024 sebanyak 239 kasus DBD, sedangkan pada Juni dilaporkan sebanyak 193 kasus DBD.

"Sejauh ini di bulan Juli dilaporkan 36 kasus DBD, meningkat dibandingkan Juli 2023 yang hanya 21 kasus," kata Arif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement