Advertisement

Usai Viral, Mantan Pejuang Dwikora-Trikora Asal Gunungkidul Mendapat Bansos Dari Istana Kepresidenan

Andreas Yuda Pramono
Senin, 05 Agustus 2024 - 21:47 WIB
Ujang Hasanudin
Usai Viral, Mantan Pejuang Dwikora-Trikora Asal Gunungkidul Mendapat Bansos Dari Istana Kepresidenan Mantan pejuang Dwikora-Trikora asal Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, Sarno (kiri) sedang menerima kunjungan dari staf kepresidenan di rumahnya, Senin, (5/8/2024). - Harian Jogja / Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Seorang mantan pejuang Dwikora dan Trikora asal Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul bernama Sarno, 84, mendapat bantuan sosial (bansos) dari Istana Kepresidenan. Bansos diberikan oleh staf kepresidenan di kediaman Sarno, Padukuhan Susukan II, Kalurahan Genjahan, Ponjong, Gunungkidul, Senin, (5/8/2024).

Lurah Genjahan, Agung Nugroho mengatakan bantuan tersebut berupa sembako dan uang stimulan untuk penghidupan Mbah Sarno selama dua bulan ke depan. Katanya, pihak yang memberikan bantuan itu memang berasal dari staf kepresidenan.

Advertisement

“Saya tadi menandatangani dokumen yang intinya bahwa staf kepresidenan telah hadir dan memberikan bantuan,” kata Agung ditemui di Padukuhan Susukan II, Senin, (5/8).

Ihwal bansos dari pemerintah daerah, Agung mengaku Mbah Sarno juga mendapat bantuan dari pemerintah kalurahan sejak 2020. Bantuan diberikan dari dana desa yang mana alokasinya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

Adapun bantuan lain dari Pemerintah Pusat telah berhenti sejak Pandemi Covid-19 berakhir. Disinggung perihal program keluarga harapan (PKH), Agung mengaku tidak dapat berkomentar banyak.

“Kalau bantuan dari pusat memang data dari dinas sosial kami tidak mau intervensi. PKH, itu bukan kami yang mendata,” katanya.

Terkait rumah tinggal, pemerintah kalurahan tidak dapat menggulirkan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH). Hal ini disebabkan karena Sarno tidak memiliki tanah. Rumah yang saat ini dia tinggali merupakan miliki kerabatnya.

BACA JUGA: Tak Diakui Negara, Mantan Trikora Ini Kini Tinggal di Bekas Kandang Ayam

Dengan keterbatasan bantuan, Sarno hanya mampu mengharapkan uluran bantuan dari orang lain.

“Pak Sarno ya karena umurnya di atas 80 tahun, beliau sudah tidak dapat bekerja. Hanya jalan-jalan saja, bebersih. Makan juga ikut keponakannya,” ucapnya.

Sementara itu, Sarno mengaku mendapat amplop berisi uang. Hanya dia belum membuka amplop tersebut. Selain itu ada tiga tas dengan tulisan Bantuan Presiden Republik Indonesi yang berisi sembako.

Perihal statusnya sebagai mantan pejuang, Sarno mengaku sudah menceritakan pengalamannya ketika Dwikora dan Trikora.

“Tadi tidak ada menyinggung SK Veteran. Tapi saya memohon segera turun SK itu. Mudah-mudahan cepat jadi. Semua ada buktinya. Piagam dan medali,” kata Sarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ini Pengakuan Kaesang Saat Pergi ke AS dengan Private Jet

News
| Selasa, 17 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement