Keren! Kaya Inovasi, Rejowinangun Masuk Wakili DIY Lomba Desa-Kelurahan
Advertisement
JOGJA—Kelurahan Rejowinangun mewakili DIY dan Kota Jogja maju dalam Lomba Desa dan Kelurahan tingkat regional Jawa-Bali. Kelurahan yang terletak di Kotagede ini memiliki segudang inovasi dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.
Ketua Tim Juri Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional Jawa dan Bali 2024, Otto Sugiharto Prakoso, menjelaskan lomba ini merupakan bentuk evaluasi dan penilaian perkembangan desa dan kelurahan dalam menyelenggarakan pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan.
Advertisement
BACA JUGA: Ini Beragam Lomba Unik di Dunia yang Sudah Melegenda, Ada Kejuaraan Mendorong Ranjang
“Lomba pada 2024 dilaksanakan dengan penekanan pada inovasi pemerintah desa dan kelurahan pada tata Kelola penyelenggaraan pemerintah, pemanfaatan potensi dan sumber daya yang dimiliki, inovasi pelayanan public, pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntable,” ujarnya dalam Klarifikasi Lapangan Penilaian Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional Tahun 2024, di Kelurahan Rejowinangun, Selasa (27/8/2024).
Kelurahan sebagai wilayah administrasi pemerintahan yang berhadapan langsung dengan masayrakat, membutuhkan SDM dan perangkat yang berkualitas, inovatif dan kreatif dalam mengelola sumber daya yang ada untuk kesejahteraan masyarakat.
Lomba Desa dan Kelurahan 2024 mengusung tema ‘Wujudkan Masyarakat Sejahtera Melalui Belanja Desa Dan Kelurahan Yang Berkualitas’. Adapun tahapan lomba meliputi penilaian administrasi, klarifikasi lapangan, pemaparan calon juara lomba dan penetapan juara.
“Klarifikasi lapangan yang dilaksanakan di Kelurahan Rejowinangun sebagai salah satu tahap penilaian untuk menilai kesesuaian data dan informasi yang disampaikan dalam dokumen dengan kondisi riil yang ada di lapangan serta menitikberatkan pada menggali lebih dalam potensi, keunggulan dan inovasi,” papatnya.
Lurah Rejowinangun, Handani Bagus Setyarso, menuturkan terkait program pemberdayaan masyarakat, Rejowinangun memiliki program akuaponik, kampung srawung, pelatihan batik ecoprint dan pengembangan ekonomi kreatif, pelatihan content creator dengan penumbuhan ekonomi kreatif, pelatihan pemasaran online, pengembangan lorong sayur dan sebagainya.
“Untuk mendukung dalam memberi layanan, kami tidak lepas dari e-govenrment yaitu dengan Jogja Smart Service untuk berbagai pelayanan, antara lain SIM [sistem informasi manajemen] monografi, SIM pelaporan pengendalian pembangunan, SIM keuangan, SIM Desa dan Kelurahan, SIM data kependudukan dan lainnya,” katanya.
PJ Walikota Jogja, Sugeng Purwanto, menuturkan kelurahan harus mampu meningkatkan nilai budaya dan nilai luhur di wilayahnya, membangun ekonomi, membangun kebersamaan sekaligus membangun layanan administrasi kependudukan.
Maka Pemkot Jogja mengajukan kelurahan Rejowinangun dalam lomba ini karena memiliki beberapa keunggulan, yang tetap dipertahankan. “Ada inovasi pemetaan potensi wilayah dengan pengembangan sistem kluster. Setiap wilayah di kelurahan rejowinagun dipetakan untuk dikembangkan sesuai kelebihan masing masing,” kata dia.
Di wilayah ini juga terdapat pembentukan sentra industri kecil jamu tradisional, pemberdayaan masyarakat dengan pengembangan produk sabun cuci piring dan ketahanan pangan dengan budidaya sayuran di pekarangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 21 November 2024, Mary Jane hingga Jogja Planning Gallery
- Tabrakan dengan Truk Boks di Jalan Tempel-Turi, Pengendara Motor Meninggal di Lokasi Kejadian
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement