Advertisement
Pengurus Kampung Siaga Bencana di Sleman Wajib Berikan Mitigasi Bencana kepada Warga
Simulasi penanggulangan bencana pada pengukuhan KSB Sumberejo, Kapanewon Tempel, Sleman, Kamis (29/8/2024). Antara - ist/Bagian Prokopim Setda Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Seluruh pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) yang telah terbentuk di wilayah itu diminta untuk dapat mengedukasi mitigasi bencana kepada masyarakat di sekitarnya. Hal ini ditegaskan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
“Pengurus dan relawan KSB agar dapat mengedukasi ke masyarakat terkait mitigasi bencana untuk meminimalisir korban," kata Kustini saat mengukuhkan pengurus KSB Sumberejo, di Sleman, Kamis (29/8/2024).
Advertisement
Kustini mengapresiasi kegiatan pengukuhan KSB karena kegiatan ini sangat strategis mengingat Kabupaten Sleman merupakan daerah rawan bencana.
"Masyarakat perlu memiliki ketrampilan dan kesiapan mitigasi bencana, guna menekan jumlah korban yang ditimbulkan," katanya.
Dinas Sosial Kabupaten Sleman mengukuhkan pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) Kalurahan (setingkat desa) Sumberejo, Kapanewon (Kecamatan) Tempel, untuk periode 2024-2027.
BACA JUGA: PDIP Dikabarkan Usung Anies Baswedan untuk Pilkada Jawa Barat, Ini Kata Puan Maharani
Pengukuhan dilakukan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di lapangan Kantor Kalurahan Sumberejo.
Acara pengukuhan KSB ini diawali dengan simulasi penanggulangan bencana angin ribut. Pada simulasi tersebut, para relawan bekerja sama dengan pihak terkait memperagakan prosedur penanganan bencana, mulai dari koordinasi antar- stakeholder, evakuasi korban bencana, pendirian dapur umum, dan sebagainya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman Mustadi mengatakan bahwa KSB Kalurahan Sumberejo ini merupakan KSB yang ke-27.
Menurut dia, pembentukan dan pembekalan KSB Kalurahan Sumberejo ini dilakukan mulai 27 sampai 29 Agustus 2024.
"Kegiatan ini diikuti 50 orang terdiri dari berbagai unsur, diantaranya relawan, tokoh masyarakat, linmas, kader, dan karang taruna. Adapun kegiatan KSB ini terdiri dari kegiatan bersifat klasikal, praktek per divisi, dan simulasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu yang Sarat Makna
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY Kirim Rp3 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Sabtu 6 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Sabtu 6 Desember 2025
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo Hari Ini, Sabtu 6 Desember 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, 6 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




