Fun Run and Walk Gunung Sewu Diikuti Peserta dari Luar Negeri
Advertisement
GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) DIY menggelar Fun Run and Walk di Kawasan Global Geopark Gunung Sewu, Kalurahan Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Sabtu (8/9/2024). Acara yang terselenggara melalui dukungan Dana Keistimewaan (Danais) itu diikuti ratusan orang baik dari Indonesia maupun luar negeri.
Plt. Kepala Dispar DIY, Agus Priono mengatakan Fun Run and Walk menjadi bagian dari rangkaian peringatan 12 tahun Undang-Undang Keistimewaan (UUK) dan rangkaian Gunung Sewu Global Geopark Festival.
Advertisement
Agus menjelaskan pendaftar Fun Run and Walk sebenarnya lebih dari 500 orang. Tapi pihaknya membatasi hanya 500 orang. Acara itu digelar untuk dua kategori yaitu Fun Run 6,7 kilometer (km) dan Fun Walk 3,7 km.
Tak hanya dari Indonesia, peserta Fun Run and Walk tahun ini juga berasal dari beberapa negara, di antaranya Filipina, Kamboja, Afrika, dan negara Amerika Latin.
Agus menjelaskan tujuan dari acara ini adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang dapat dicapai melalui peningkatan angka kunjungan dan lama tinggal wisatawan.
Oleh sebab itu, Geosite Gunung Api Purba perlu dirawat dan dihidupkan melalui berbagai acara. Adapun, Fun Run and Walk dipilih karena, menurut Agus, acara sport tourism memiliki efek ganda, selain untuk mempromosikan kawasan wisata juga menjaga kesehatan dan membentuk gaya hidup sehat.
Itulah sebabnya, Dispar juga menggelar Sleman Temple Run dan Malioboro Run. “Kami harap tahun depan ada lebih banyak negara yang ikut meramaikan festival semacam ini,” kata Agus ditemui di Kawasan Embung Nglanggeran, Sabtu.
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho mengatakan penggunaan danais dirancang agar tidak hanya digunakan untuk acara seni dan budaya, tetapi dia mengharapkan seluruh lingkup kehidupan di masyarakat bisa menggunakan danais untuk aktivitasnya.
“Satuan Ruang Strategis Karst Gunung Sewu di Nglanggeran yang harus kita pelihara dan kembangkan. Warga yang ikut mengembangkan juga harus dapat nilai ekonominya,” kata Aris.
Sebab itu, Fun Run and Walk digelar. Ihwal pelestarian lingkungan kawasan itu, Aris mengaku telah mempertimbangkan track atau lintasan lari yang tidak merusak lingkungan. Justru, lintasan lari yang ada mencoba mengenalkan aktivitas pembangunan di kawasan Nglanggeran. “Kami suguhkan lintasan lari yang bisa membuat orang berhenti untuk menikmati sekelilingnya,” katanya.
Kabid Destinasi Dispar DIY, Antarikso Trisno Bawono, mengatakan setelah Fun Run and Walk digelar, acara dilanjutkan dengan gelar wicara dengan tema Pemanfaatan Warisan Geologi untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan pada Sabtu sore.
Pada malam hari, acara berlanjut dengan festival yang menyuguhkan seni tari dan musik. Ada juga penyerahan penghargaan lomba fotografi.
Peserta fun walk asal Kulonprogo, Mahmud Shobari, mengaku pemandangan yang dihadirkan sepanjang lintasan bagus. Lintasan yang dipilh pun nyaman untuk fun walk. Dia berharap acara semacam ini digelar lebih sering, tidak hanya setahun sekali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lakukan Pemetaan, Bawaslu Sebut Ada Ratusan TPS Rawan selama Pilkada Gunungkidul
- Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Sekolah Diminta Waspada
- Biro PIWP2 Setda DIY Terus Dorong Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan
- Hadapi PSBS Biak di Lanjutan Liga 1, Ricky Cawor: Atmosfer Positif sedang Lingkupi PSS
- Program Makan Bergizi Gratis Butuh Kolaborasi Lintas Sektoral
Advertisement
Advertisement