Advertisement

15 Korban Keracunan Massal di Kalurahan Patalan Masih Jalani Perawatan

Jumali
Jum'at, 13 September 2024 - 12:17 WIB
Abdul Hamied Razak
15 Korban Keracunan Massal di Kalurahan Patalan Masih Jalani Perawatan RSUD Bantul-Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL— Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menyatakan sampai Jumat (13/9/2024) pukul 09.00 WIB, jumlah warga yang masih dirawat karena keracunan usai menyantap nasi kotak di Kalurahan Patalan, Jetis, mencapai 15 orang.

Mereka tidak hanya dirawat inap di RSUD Panembahan Senopati (RSPS) Bantul, tapi sejumlah rumah sakit swasta dan puskesmas di Kabupaten Bantul.

Advertisement

"Jadi ada yang dirawat di RSPS, dan tempat lain. Untuk yang bergejala dan melapor ada sebanyak 158 orang. Ini data sampai hari ini jam 09.00 WIB," kata Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widiyantara ditemui di ruangannya, Jumat (13/9/2024).

BACA JUGA: Selamat dari Insiden Keracunan Massal di Patalan, Begini Cerita Bupati Abdul Halim

Menurut Agus, sejauh ini mereka yang saat ini menjalani rawat inap kondisinya sudah mulai berangsur membaik. Mereka terpaksa dirawat kebanyakan karena mengalami diare dan harus dirawat karena takut cairan dalam tubuhnya habis.

"Dengan mendapatkan perawatan intensif, maka mereka bisa segera tertangani," ucap Agus.

Di sisi lain, Agus mengaku sampai saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan yang telah dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan Kalibrasi yang ada di Kota Jogja. Pengiriman sampel penting karena untuk mengetahui penyebab dari adanya keracunan massal di Kalurahan Patalan.

"Hasilnya sekitar 2 pekan. Karena memang butuh pemeriksaan laboratorium yang intensif," papar Agus.

Sebelumnya, Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas adanya dugaan keracunan pada kegiatan tersebut. Bahkan Joko menyebut ada sebanyak 160 orang telah mengalami gejala keracunan.

"Dan yang harus dirawat di rumah sakit sampai saat ini ada 8 orang. Dan pemerintah akan mengupayakan pembiayaan dengan BPJS Kesehatan dan Jamkesda, karena apapun ini harus segera diatasi," kata Joko di RSUD Panembahan Senopati, Kamis (12/9/2024) siang.

Pada kesempatan yang sama, Joko juga mengapresiasi langkah cepat dari Lurah Patalan, Dinkes Bantul dan sejumlah pihak yang langsung melakukan tracing terhadap mereka yang mengonsumsi nasi kotak pada acara yang digelar di Kantor Kalurahan Patalan. "Dan tadi saya sudah koordinasi dengan  Kepala Dinas Kesehatan Bantul untuk penanganan masalah ini," imbuh Joko.

Terkait pengusutan atas adanya keracunan massal, Joko menyatakan saat ini pihaknya akan fokus kepada menolong mereka yang mengalami keracunan.

"Kita lebih kepada bagaimana menolong warga kita, Kita sembuhkan. Kalau pengusutan Lurah Patalan dan polisi sudah melakukan penelusuran," lanjut Joko.

Begitu juga terkait dengan penetapan Kondisi Luar Biasa (KLB), Joko menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih terkait langkah ke depan.

"Karena yang memutuskan pak Bupati. Dan saat ini Dinkes juga tengah melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang mereka makan," ucap Joko.

Sementara Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Panembahan Senopati (RSPS)  Bantul, dr. Fauzan mengungkapkan, di RSPS ada sebanyak 5 orang yang dirawat karena keracunan makanan. 3 orang dirawat di IGD RSPS dan 2 dirawat di bangsal.

"Secara umum penanganan di RSPS sudah cukup bagus dan sekarang kondisi mereka sudah membaik. Diagnosanya gangguan pencernaan secara umum, karena secara khusus kita belum tahu penyebab pastinya," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Yanatun Yunandiana menyatakan jika semua perawatan untuk mereka yang mengalami keracunan akan ditanggung Pemkab Bantul. Hal ini sesuai dengan koordinasi dengan sejumlah dinas di Pemkab Bantul.

"Jadi semua akan ditanggung Pemkab untuk pembiayaannya," kata Yanatun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Indonesia Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum

News
| Rabu, 18 September 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage

Wisata
| Minggu, 15 September 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement