Advertisement

Perayaan Setahun Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia, Pemda DIY Jogja World Heritage Festival (JWHF) 2024

Yosef Leon
Kamis, 19 September 2024 - 13:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Perayaan Setahun Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia, Pemda DIY Jogja World Heritage Festival (JWHF) 2024 Miniatur Sumbu Filosofi di selatan Tugu Golong Gilig atau Tugu Pal Putih, Jogja, Selasa (21/1/2023). - Harian Jogja/Budi Cahyana

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perayaan satu tahun Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dan Balai Pengelola Kawasan Sumbu Filosofi (BPKSF) DIY akan dimeriahkan dengan Jogja World Heritage Festival (JWHF) 2024 pada 21-22/9/2024 di Jalan DI. Panjaitan, Mantrijeron. 

Kepala Kundha Kabudayan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, 19 September tepat satu tahun ditetapkannya Sumbu Filosofi Jogja sebagai warisan budaya dunia meski pada sertifikatnya tertulis 24 September. Maka pihaknya menggagas event yang ke depannya bakal jadi agenda rutin bertajuk JWHF yang bertujuan untuk perayaan. 

Advertisement

"JWHF akan jadi event tetap dan disiapkan dengan tematik yang nantinya juga berganti sesuai dengan tujuan dan sasaran yang dicapai," jelasnya, Kamis (19/9/2024) di Kompleks Kepatihan, Pemda DIY. 

BACA JUGA: Sumbu Filosofi Jadi Warisan Budaya Dunia, Apa Manfaatnya bagi Rakyat? Begini Pandangan Para Bacaleg DPR RI

Tahun ini JWHF mengangkat tema Gebayanan yang diambil dari salah satu kampung para abdi dalem di Kanayakan dan diciptakan oleh HB I yang menunjuk segmen Sumbu Filosofi sebelah selatan. Lewat ajang ini pihaknya juga ingin mempopulerkan kawasan Sumbu Filosofi di selatan yakni Gebayanan yang dimulai dari Plengkung Gading ke selatan. 

"Ini juga bertujuan untuk pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dari delapan kemantren, satu kapanewon, 20 kelurahan dan satu kalurahan," jelasnya. 

Kepala BPKSF Aryanto Hendro Suprantoro menjelaskan, festival ini mengambil tempat di sisi selatan Sumbu Filosofi Jogja lantaran area itu merupakan penanda nilai lahirnya manusia sebagaimana dimaknakan pada Sangkan Paraning Dumadi atau siklus hidup manusia mulai dari lahir sampai tumbuh dewasa pada setiap penggal kawasannya.  

BACA JUGA: Catatan Pendek Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta

"Poros selatan merupakan simbol dari asal muasal manusia maka kami sepakat dimulai dari selatan bertepatan pula dengan Sumbu Filosofi Jogja yang baru berusia satu tahun," katanya. 

Pembukaan festival akan dilaksanakan 21 September sore dan diisi dengan beragam acara seperti kirab bergada, amazing race, bersih-bersih sumbu filosofi, bazar UMKM, talkshow dan gelar potensi. "Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong generasi muda lebih mencintai dan menjaga warisan budaya budaya dan ikut melestarikannya," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Mag 5,3 Guncang Kota Padang Sidempuan

News
| Jum'at, 20 September 2024, 00:07 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement