Advertisement
Potensi Cuaca Ekstrem di DIY hingga 21 Agustus, BPBD Siagakan Personel

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Potensi cuaca ekstrem di DIY masih ada sampai Kamis (21/8/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pun masih bersiaga untuk mitigasi bencana hidrometeorologi termasuk penanganan yang sudah terjadi pada Selasa (19/8/2025).
Manager Pusdalops PB BPBD DIY, Julianto Wibowo, menjelaskan berdasarkan peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem terjadi selama tiga hari yakni pada Selasa-Kamis (19-21/8/2025).
Advertisement
BACA JUGA: BPBD: 11 Titik Terdampak Hujan Deras dan Angin Kencang di Bantul
“Kita terus memantau karena potensi hujan sedang hingga lebat itu masih sampai 21 Agustus. Tentunya kita tetap menjaga kesiapsiagaan kita karena BMKG sudah memberikan peringatan dini itu untuk tiga hari,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Pusdalops PB BPBD DIY juga masih berkoordinasi dengan BPBD dan relawan di kabupaten-kota untuk penanganan dampak hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada Selasa (19/8/2025) siang hingga sore yang mengakibatkan sejumlah kerusakan.
Penanganan dampak cuaca ekstrem tersebut menurutnya sudah dilakukan oleh BPBD kabupaten-kota masing-masing untuk menyalurkan bantuan kebutuhan warga terdampak seperti terpal, Kasur, selimut, logistik dan sebagainya.
“Kami mendorong beberapa bantuan itu disalurkan. Kalau BPBD kabupaten-kota masih bisa mengatasi, sampai saat ini permintaan bantuan ke BPBD DIY belum ada. Dalam arti masih bisa ditangani oleh BPBD kabupaten-kota. Tapi kami juga koordinasi terus,” ungkapnya.
Adapun dampak cuaca ekstrem pada Selasa (19/8/2025) yang diperbarui terakhir pada Rabu (20/8/2025), meluputi Kota Jogja tersebar di enam kemantren meliputi: Umbulharjo, Ngampilan, Gondokusuman, Kotagede, Jetis dan Mergangsan. Satu orang terluka sedang, pohon tumbang di dua titik, rumah rusak dua unit, Talud longsor dua titik, rumah tergenang 92 unit di dua lokasi.
Lalu di Sleman tersebar di enam Kapanewon meliputi Depok, Gamping, Kalasan, Minggir, Moyudan, dan Turi. Pohon tumbang 18 titik, rumah rusak 28 unit, akses jalan tertutup enam titik, baliho roboh satu unit, jaringan listrik putus dua titik, fasilitas pendidikan rusak tiga unit.
Di Kulonprogo tersebar di empat kapanewon meliputi Wates, Pengasih, Sentolo dan Lendah. Terdapat pohon tumbang di tiga titik, rumah rusak tiga unit, jembatan sesek satu unit. Lalu di Gunungkidul di Kapanewon Semanu terdapat pohon tumbang satu titik dan akses jalan tertutup satu titik.
Kemudian di Bantul tersebar di sembilan kapanewon, yaitu Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Sanden dan Sewon. Pohon tumbang 11 titik, rumah rusak tiga unit, akses jalan tertutup delapan titik, fasilitas pendidikan tergenang satu titik, Jaringan internet putus tiga titik, jaringan listrik putus dua titik, Talud longsor lima titik dan tempat usaha rusak satu titik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

LaNyalla: Permenpora No.14/2024 Bisa Timbulkan Masalah Ekosistem Olahraga
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo-Jogja Rabu 20 Agustus 2025: Berangkat dari Stasiun Palur
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Parangtritis Rabu 20 Agustus 2025
- Cek! Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Rabu 20 Agustus 2025
- Jadwal DAMRI Bandara YIA Kulonprogo Rabu 20 Agustus 2025
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja Rabu 20 Agustus 2025
Advertisement
Advertisement