Advertisement
Bantul Gagal Lagi Tembus Empat Besar Seleksi Nasional Kota Kreatif
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kabupaten Bantul gagal lolos empat besar seleksi nasional Kota Kreatif 2024. Alhasil, peluang Bantul untuk lolos ke Jejaring Kota Kreatif Dunia (UNESCO Creative Cities Network/UCCN) 2025 telah tertutup.
Sebab, hanya ada dua tiket bagi kabupaten atau kota yang menang di ajang Kota Kreatif tingkat nasional 2024 melaju ke ajang UCCN 2025.
Advertisement
Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul Husin Bahri mengatakan, pada 2024, Kabupaten Bantul mengikuti seleksi nasional Kota Kreatif 2024 yang digelar Kemenparekraf RI. Dari hasil seleksi, Bantul hanya lolos sampai tahap enam besar. Sedangkan yang lolos empat besar adalah Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tangerang, Kota Malang, dan Kota Makassar.
“Yang lolos ke empat besar, nantinya hanya ada dua yang mewakili Indonesia di ajang UCCN 2025,” katanya kepada Harian Jogja, Sabtu (28/9/2024).
Menurut dia, salah satu faktor kegagalan dari Bantul masuk empat besar seleksi nasional Kota Kreatif 2024, tidak lepas sejumlah faktor. Salah satu di antaranya adalah fokus dari Kabupaten Bantul tersebut terkait keinginan mewujudkan sebagai Kota Kreatif dan lolos ke UCCN 2025.
Hal yang sama juga terjadi pada 2023 lalu, di mana Bantul juga hanya mampu masuk enam besar dalam penilaian Kota Kreatif Nasional 2023.
“Karena Bantul ini kan yang diusung craft and folk art (kerajinan dan kesenian rakyat). Padahal craft yang ada di Bantul ini ada berbagai macam, mulai yang tradisional sampai industri. Jadi perlu difokuskan. Begitu juga dengan folk art, harus ada fokus yang jelas,” katanya.
Oleh karena itu, untuk bisa meraih tiket ke UCCN 2027 dan masuk dua besar seleksi nasional Kota Kreatif 2026, Husin menyatakan diperlukan banyak pembenahan dan fokus terhadap craft and folk art yang diangkat.
Sebab, Husin melihat Kabupaten Ponorogo bisa masuk empat besar seleksi nasional Kota Kreatif 2024. karena memiliki kesenian yang jadi ciri khasnya dan tidak ada di tempat lain.
“Ponorogo lolos ke empat besar karena punya kesenian Reog. Nah, Bantul harus punya sesuatu yang berbeda. Oleh karenanya, kami akan fokus pada penguatan kriya apa dan kesenian rakyat yang harus dikembangkan. Ke depan kami akan libatkan banyak pihak, ada dari komunitas, forum-forum dan juga akademisi mendukung pengembangan craft kita ke depan,” ucap Husin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BNPB: 12 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor Tambang Ilegal Solok
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tingkatkan Daya Saing, Puluhan Pelaku IKM di Kulonprogo Dapat Pelatihan
- Wujudkan Swasembada Gula, UGM dan SGN Bangun Pusat Pembelajaran Tebu
- Diseminasi Data Keluarga Risiko Stunting 2024 untuk Percepatan Penurunan Stunting
- Tak Ada Pembatasan Zonasi di Pilkada Kulonprogo, Ini Jadwal Kampanye Rapat Umum Semua Paslon
- Dipecat dari PDIP, Tia Rahmania Siap Bikin Laporan Polisi
Advertisement
Advertisement