Advertisement

Perayaan HUT Jogja Berbarengan dengan Masa Kampanye, Pemkot Wanti-Wanti Netralitas

Alfi Annisa Karin
Selasa, 01 Oktober 2024 - 17:27 WIB
Arief Junianto
Perayaan HUT Jogja Berbarengan dengan Masa Kampanye, Pemkot Wanti-Wanti Netralitas Jumpa pers di Balai Kota Jogja dalam rangka pelaksanaan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) di Balai Kota Jogja, Selasa (1/10/2024). - Harian Jogja/Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-268 Kota Jogja akan digelar pada 7 Oktober 2024 yang dikemas dalam pergelaran Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #9.

Kali ini, Pemkot Jogja mengusung tema Rikat, Rakit, Raket dengan tema penampilan wayang Gatutkaca Wirajaya. Ini merupakan kumpulan tentang perjuangan Gatotkaca sebagai seorang pemimpin, pahlawan, pemberani, dan penegak kebenaran.

Advertisement

Berbagai rangkaian acara lainnya juga turut digelar, di antaranya tasyakuran di Plaza Balai Kota Jogja, Beringharjo Great Sale di Pasar Beringharjo, Festival Sastra, dan Disdag Fest di Pasar Ngasem.

Ada juga Penghargaan Seniman Budayawan, Festival Jogja Kota, Festival Angkringan Yogyakarta di Pasar Ngasem, YoGowes di Balai Kota Jogja, hingga Pawai Budaya Pelajar di 14 Kemantren se-Kota Jogja.

Berbagai rangkaian acara HUT ke-268 Kota Jogja itu dilaksanakan di tengah tahapan Pilkada, yakni masa kampanye.

Penjabat Wali Kota Jogja, Sugeng Purwanto memastikan dia beserta jajarannya akan tetap menjunjung tinggi netralitas. Antisipasi dilakukan bahkan hingga hal-hal yang mendetail. Termasuk terkait dengan pembatasan tamu undangan.

Selain untuk menjaga netralitas, berbagai pembatasan itu juga menjadi bagian dari penghormatan Pemkot Jogja terhadap tahapan Pilkada yang hingga kini masih terus bergulir.

"Kami batasi. Tidak ada manuver-manuver politik yang terkait dengan Pilkada," ujar Sugeng saat jumpa pers di Balai Kota Jogja, Selasa (1/10/2024).

Sugeng menuturkan beberapa pihak yang turut diundang pada gelaran WJNC #9 di antaranya adalah unsur kepala OPD, mantri pamong praja, hingga lurah se-Kota Jogja.

Di sisi lain, Sugeng memastikan pihaknya tak akan mengundang para paslon peserta Pilkada. Khususnya dalam acara puncak WJNC #9. Sebab, menurut Sugeng di situlah letak Pemkot Jogja dalam menjunjung tinggi netralitas.

Jika paslon tetap hadir, Sugeng memastikan yang bersangkutan tak duduk di kursi undangan.

"Kalau kemudian mereka muncul, tidak akan kami berikan porsi atau proporsi untuk dilenggahken [duduk di kursi undangan], tetapi kalau di luar kan warga masyarakat," tegasnya.

Senada dengan Sugeng, Sekretaris Dispar Kota Jogja Muhammad Zandaru memastikan rangkaian HUT Pemkot Jogja akan menjunjung tinggi netralitas.

Dia turut memastikan berbagai koreografi yang akan ditampilkan oleh 14 kemantren pada gelaran WJNC tidak menggunakan simbol jari yang merujuk pada paslon tertentu. Ini telah disosialisasikan ke masing-masing kemantren saat Dispar memonitor latihan.

"Baik penampil dari kemantren maupun flashmob itu disarankan untuk tidak menunjukkan keberpihakan dengan salah satu paslon," tuturnya.

Zandaru mengatakan, pihaknya turut mengundang KPU dan Bawaslu Kota Jogja. Keduanya dihadirkan untuk turut melakukan pengawasan.

"Kita juga mengundang KPU dan Bawaslu Kota Jogja untuk bisa memantau seandainya ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Panggil Mantan Dirjen Bea Cukai Terkait Dugaan Korupsi Kapal Patroli Cepat

News
| Selasa, 01 Oktober 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement