Advertisement
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca di DIY Bikin Gerah, Masyarakat Diimbau Perbanyak Minum Air Putih

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Badan Meteorologi, Klimatolog, dan Geofisika mengungkap penyebab suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terasa panas dan bikin gerah akhir-akhir ini.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG DIY Etik Setyaningrum menjelaskan secara umum wilayah DIY sampai dengan awal Oktober masih dalam periode musim kemarau dan pada Oktober ini merupakan masa transisi atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan yang disebut pancaroba.
Advertisement
Dari hasil pemantauan, kata Etik, gerak semu matahari yang sudah bergerak ke BBS (Belahan Bumi bagian Selatan) yang erat hubungannya dengan masa transisi (peralihan) dari musim kemarau ke musim hujan yang mana potensi meningkatkan perawanan.
“Tercatat dari pengamatan di Stasiun Klimatologi Yogyakarta kelembaban udara maximum 92 % yang relatif cukup tinggi kandungan uap airnya, hal ini mendukung dalam proses pembentukan awan,” jelasnya, Kamis (3/10/2024).
BACA JUGA: Penyebab Suhu Udara di Jogja Terasa Panas, Ini Penjelasan BMKG
“Dari beberapa fenomena tersebut mendukung kondisi cuaca berawan pada siang hingga malam mempengaruhi radiasi balik energi panas ke atmosfer yang tertahan oleh adanya awan-awan, sehingga yang kita rasakan cuaca panas atau gerah,” ungkap Etik.
Terkait dengan kondisi cuaca tersebut, Etik mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu panik karena fenomena itu merupakan hal yang wajar terjadi di bulan Oktober.
“Yang perlu dilakukan selalu menjaga kesehatan pada masa peralihan ini dengan memperbanyak mengkonsumsi air putih supaya tidak dehidrasi karena kondisi cuaca yang panas. Bila bepergian pada siang hari memakai tabir surya,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement