Advertisement

BEDAH BUKU: Perkuat Literasi Masyarakat demi Menekan Kasus Stunting

Media Digital
Senin, 07 Oktober 2024 - 20:37 WIB
Arief Junianto
BEDAH BUKU: Perkuat Literasi Masyarakat demi Menekan Kasus Stunting Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai (berdiri), menyampaikan materi dalam bedah buku berjudul Stunting Penanganan & Pencegahan yang digelar Gedung Serbaguna Pogung Lor, Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Senin (7/10/2024). - Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Upaya peningkatan minat baca dan literasi masyarakat terus dilakukan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY dengan berbagai cara, salah satunya melalui bedah buku. Bahkan, upaya menekan kasus kekerdilan pada anak atau stunting bisa dilakukan dengan penguatan literasi masyarakat. Hal ini pula yang digelar di Pogung Lor, Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Senin (7/10/2024).

Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengatakan program bedah buku kerja sama dengan DPRD DIY ini membawa misi meningkatkan minat baca masyarakat. Dari membaca, masyarakat bisa menghimpun berbagai pengetahuan untuk diri, keluarga maupun lingkungan.

Advertisement

"Kami ingin meningkatkan minat baca, sekaligus mempertahankan peringkat kegemaran membaca di DIY yang berada di peringkat tertinggi di Indonesia," kata Anton di Gedung Serbaguna Pogung Lor, Kalurahan Sinduadi, Senin.

Meski minat baca menjadi salah satu misi kegiatan bedah buku, peningkatan literasi masyarakat di bidang tertentu menjadi tujuan lain yang disasar. Di Pogung Lor, warga diajak membedah buku Stunting Penanganan & Pencegahan.

Tak sekadar dibaca sendiri, masyarakat juga bisa berdiskusi dengan penulis dan narasumber mengenai seluk-beluk stunting. "Kami memberikan pemahaman kepada masyarakat berbagai kiat, seperti pencegahan stunting yang dibahas di Pogung Lor ini," katanya.

Menurut Anton, permasalahan stunting akhir-akhir marak dibicarakan. Sayangnya, topik ini terkadang hanya digaungkan sebatas dalam bentuk slogan atau jargon tanpa pemahaman yang jelas. Karena itu, lewat bedah buku ini masyarakat bisa lebih tahu tentang stunting, dan buku yang dibedah bisa dipakai sebagai pedoman menekan kasus stunting.

"Kami ingin dalam bedah buku ini tidak hanya sekadar membaca saja tapi juga didiskusikan. Bisa juga berdiskusi dengan warga sekitar saat buku dibawa pulang dan dipinjamkan agar semua bisa memahami isi dari buku ini," katanya.

Anton menegaskan, pencegahan stunting dapat dilakukan kepada calon ibu dan sejak anak berada dalam kandungan. Dua fase tersebut tergolong krusial dalam penanganan stunting. "Stunting bisa terjadi dan dimulai saat bayi masih dalam kandungan, bahkan ketika ibu yang terutama ibu muda belum menikah," katanya.

Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY, Muhamad Rosyid Budiman, menjelaskan dalam upaya meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat, DPAD DIY menggelar bedah buku di 222 titik pada 2024.

Bedah buku ini mengulas beragam tema sesuai potensi dan latar belakang masyarakat. "Tema bedah buku disesuaikan dengan permintaan masyarakat di masing-masing desa sesuai latar belakangnya. Misalnya di desa itu potensinya apa, itu yang kami angkat sebagai tema," katanya.

Rosyid menegaskan bedah buku yang digelar bertujuan agar masyarakat gemar membaca, terlebih, buku merupakan jendela pengetahuan. "Bedah buku ini kami gelar supaya masyarakat suka membaca. Kalau sering membaca, otomatis bapak ibu semua paham dan mendapatkan informasi," katanya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ayah Kandung Jual Bayi Rp15 Juta, Hasilnya untuk Beli HP dan Judi Online

News
| Senin, 07 Oktober 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Staycation di Hotel Masih Ngetren, Simak Tipsnya

Wisata
| Kamis, 03 Oktober 2024, 21:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement