Advertisement

Promo November

Satpol PP Sleman Fokus Bentuk Omah Jaga Warga di Tiap Kalurahan

David Kurniawan
Minggu, 24 November 2024 - 07:37 WIB
Sunartono
Satpol PP Sleman Fokus Bentuk Omah Jaga Warga di Tiap Kalurahan Ilustrasi Satpol PP. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Satpol PP Sleman memastikan Kelompok Jaga Warga sudah terbentuk di 1.212 padukuhan. Setelah semua padukuhan terbentuk, maka program difokuskan untuk membentuk Omah Jaga Warga di setiap kalurahan.

Kepala Bidang Linmas, Satpol PP Sleman, Sudarmanto mengatakan, tidak ada masalah dengan pembentukan Kelompok Jaga Warga di Kabupaten Sleman. Pasalnya, sejak 10 September 2024 lalu, seluruh padukuhan sudah terbentuk kelompok ini.

Advertisement

“Total ada 1.212 padukuhan di Sleman dan sudah terbentuk 1.212 Kelompok Jaga Warga,” kata Darmanto, Sabtu (23/11/2024).

Menurut dia, program ini tidak hanya berhenti setelah terbentuk di padukuhan. Sesuai dengan Peraturan Gubernur No.41/2023 tentang Kelompok Jaga Warga dan Omah Jaga Warga, maka tidak hanya dibentuk di padukuhan.

Hal ini dikarenakan juga ada perintah untuk membentuk suatu wadah di tingkat kalurahan. “Kalau di kalurahan, Namanya Omah Jaga Warga,” katanya.

Meski demikian, ia mengakui hingga sekarang belum semua kalurahan membentuk Omah Jaga Warga. Pasalnya, dari 86 kalurahan di Sleman, sampai saati ini baru terbentuk 21 Omah Jaga Warga.

“Ini yang jadi fokus pengembangan. Tapi, pembentukan Oma Jaga Warga juga tergantung dari Pemerintah DIY, karena setelah terbentuk berhak mendapatkan Bantuan Keuangan Khusus [BKK] sebesar Rp50 juta dari danais,” ungkapn.

Darmanto menambahkan, keberadaan Omah Jaga Warga tidak hanya sebagai wadah, namun juga sebagai upaya mengatasi persoalan bersama yang terjadi di kalurahan. “Jadi nantinya bisa saling melengkapi,” katanya.

 Kepala Satpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, di masa pilkada, Kelompok Jaga Warga bisa menjadi kunci menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif serta aman dan damai. Selain itu, juga bisa berperan sebagai Berkaitan dengan peran seabgai mediator, Shavitri juga mengakui bahwa anggota kelompok sudah memiliki pengalaman untuk menghadapi berbagai permasalahan di Masyarakat.

Ia menyakini dengan jam terbang yang dimiliki, maka bisa memberikan solusi yang terbaik Ketika ada potensi gesekan dalam pilkada. “Anggotanya sudah sering melakukan musyawarah bersama dan ini jadi kunci untuk menyelesaikan berbagai permasalahan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Erdogan Desak Negara Dunia Terapkan Putusan Penangkapan Netanyahu

News
| Minggu, 24 November 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement