Advertisement
BPBD Mengusulkan Status Darurat Kekeringan di Kulonprogo Berlaku Sampai Akhir Oktober, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO–BPBD Kulonprogo mengusulkan status tanggap darurat kekeringan di Bumi Binangun berakhir hingga 31 Oktober 2024. Alasannya, masih ada tujuh kapanewon mengalami krisis air yang ditandai permintaan droping.
Permintaan droping air oleh warga Kulonprogo itu kini ditangani BPBD dengan mengandalkan program Corporate Social Responsibility (CSR). Pasalnya anggaran Pemkab sudah habis pada September lalu sesuai masa status tanggap darurat yang sudah berakhir.
Advertisement
BACA JUGA: Meski Hujan Sudah Turun, BPBD Temanggung Masih Dropping Air Bersih
Kepala BPBD Kulonprogo, Taufik Prihadi menyebut usulan perpanjangan itu juga didasarkan pada kajian lembaganya. Kajian itu menyebut terdapat 1.209 keluarga di tujuh kapanewon yang masih terdampak kemarau.
Total warga yang terdampak kemarau dengan kesulitan mengakses air di Kulonprogo mencapai 4.084 orang. Taufik menyebut ribuan warga terdampak kekeringan ini berada di Kapanewon Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, Kokap, Pengasih, dan Panjatan.
BPBD Kulonprogo mengusulkan status tanggap darurat kekeringan dari 1-31 Oktober yang sudah disampaikan ke Pemkab. "Usulan ini tinggal menunggu keputusan penjabat bupati," jelas Taufik pada Selasa (8/10/2024).
Taufik menerangkan selama tanggap kemarau dari September lalu pihaknya sudah melayani 262 tangki air yang disalurkan ke warga. "Perpanjangan status ini sangat penting agar kami dapat menyediakan tangki air melalui anggaran belanja tak terduga (BTT)," paparnya.
Anggaran BTT untuk menangani dampak kekeringan, menurut Taufik, sangat penting karena tidak bisa sepenuhnya mengandalkan CSR. "Dana CSR juga sudah mau habis untuk minggu pertama Oktober ini," tuturnya.
Sementara Penjabat Bupati Kulonprogo, Srie Nurkyatsiwi menyebut masih mempertimbangkan perpanjangan status tanggap darurat kekeringan itu. Ia menyebut pihaknya masih melakukan pantuan khususnya pada kapanewon yang dilanda kekeringan.
Siwi menyebut untuk permintaan droping air agar krisis air tertangani juga akan terus diupayakan. "Tentu dilihat juga kebutuhannya, jika memang sangat membutuhkan akan kami perpanjang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkejut Hakim Protes soal Gaji, Prabowo Janjikan Remunerasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Seniman dan Warga Jogja Tampil pada Gelaran WJNC #9, Usung Tema Gatotkaca Wirajaya
- Polisi Ungkap Modus Pencurian Mobil Rental, Pelaku Sewa Mobil Kemudian Gandakan Kunci dan Pasang GPS
- Hutang Pajak Tambang Kulonprogo Baru Terbayar Rp605,8 Juta dari Total Rp7 Miliar
- Lantik Pengurus Baru, 234SC Sleman Siap Jadi Ormas Inklusif
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Selasa 8 Oktober 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement