Advertisement
Kampus Merdeka Perlu Dievaluasi, Ini Rekomendasi Guru Besar UMY
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pelaksanaan program Kampus Merdeka dinilai perlu dievaluasi.
Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Islam UMY, Prof. Suciati menilai penerapan kebijakan kampus merdeka dengan memberi kesempatan pada mahasiswa untuk magang mandiri dan mengikuti program kampus mengajar perlu dievaluasi.
Advertisement
Menurutnya, penerapan kedua program tersebut perlu disesuaikan dengan pembelajaran yang telah ditempuh mahasiswa di perkuliahan. "Kurikulum merdeka [kampus merdeka] itu sudah baik, tetapi harus disesuaikan," katanya, Jumat (18/10/2024).
Suciati menilai, penerapan magang mandiri dengan mengonversi durasi magang yang dilakukan mahasiswa dengan SKS yang ada di bangku perkuliahan tidak imbang.
Menurutnya, ada beberapa pembelajaran di tempat magang yang tidak sesuai dengan pembelajaran yang harus ditempuh mahasiswa di perkuliahan. Sehingga mahasiswa yang mengikuti magang tidak serta merta dianggap telah menempuh beberapa SKS.
"Mereka [mahasiswa magang mandiri] mencari pembelajaran di luar sekolah, itu sulit bagi kami karena seharusnya [mahasiswa] mendapatkan kognisi [pembelajaran di perkuliahan sesuai SKS]. Itu perlu dievaluasi lagi kurikulum merdeka [kampus merdeka]," ujar Suciati.
Selain itu, menurutnya, dalam kampus mengajar, beberapa mahasiswa diminta mengajar mata pelajaran yang tidak linier dengan jurusannya. Suciati mencontohkan salah satu mahasiswa jurusan komunikasi di kampusnya yang sempat mengikuti program kampus mengajar. Mahasiswa tersebut diminta mengajar matematika dan olahraga. Menurutnya, penerapan program tersebut tidak tepat.
"Hubungan [pelajaran yang diajar dalam kampus mengajar] dengan prodi kan harus cocok, tetapi bagaimana kalau sangat tidak cocok [prodi yang ada dengan mata pelajaran yang diajarkan dalam kampus mengajar]. Kan itu tidak selalu cocok," ucapnya.
Dia mengakui, tujuan kampus merdeka adalah untuk memerdekakan mahasiswa dalam menempuh pendidikan. Dia juga menilai tujuan penerapan kampus merdeka untuk mengasah karakter mahasiswa. Namun menurutnya, penerapan program tersebut masih perlu dievaluasi apabila dilanjutkan di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Optimalkan Pengelolaan Sampah, Kelurahan Mergangsan Jogja Gelar Monev
- Soal Potensi Kemitraan MBG dengan Yayasan Bill Gates, Begini Penjelasan Kepala BGN
- Terkait Kebocoran Soal ASPD, Disdikpora DIY Beberkan Sejumlah Fakta Baru
- Terjerat Kasus Kekerasan Seksual, Guru Besar Farmasi UGM Jalani Pemeriksaan Disiplin Kepegawaian
- Puluhan Warga Jadi Korban Penipuan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital
Advertisement