Advertisement
Belasan Calon Transmigran Bantul Mengundurkan Diri, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul mencatat belasan keluarga transmigran di Bantul mengundurkan diri lantaran masa tunggu transmigrasi yang terlalu lama.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati menuturkan dari 60 keluarga yang tercatat dalam daftar tunggu transmigrasi, 16 keluarga di antaranya mengundurkan diri, sementara yang diberangkatkan dalam program transmigrasi tahun ini mencapai empat keluarga. Dengan begitu masih ada 40 keluarga yang masih masuk daftar tunggu.
Advertisement
Rumiyati menuturkan belasan keluarga yang mengundurkan diri dari program tersebut dilatarbelakangi oleh masa tunggu yang dinilai cukup lama. "Beberapa keluarga memilih mengundurkan diri [dari daftar tunggu transmigrasi] karena katanya lama [masa tunggu pemberangkatan transmigrasi]," katanya, Selasa (29/10/2024).
Diketahui, selama tiga tahun belakangan, kuota transmigrasi yang didapat Kabupaten Bantul hanya kurang dari 10 keluarga per tahun. Sementara, setiap tahun ada belasan keluarga baru yang masuk dalam daftar tunggu transmigrasi.
Selain itu, beberapa keluarga juga menginginkan untuk ditempatkan ke Sumatra, padahal dua tahun belakangan, Bantul tidak mendapat kuota penempatan transmigran di sana. "Kami mendapatkan kuota [penempatan] transmigran di Sulawesi dan Kalimantan," ujarnya.
Menurutnya, daerah transmigrasi di dua pulau tersebut masuk dalam prioritas pemerintah pusat untuk dikembangkan sebagai daerah rintisan. Sehingga, menurut Rumiyati beberapa tahun belakang pemerintah pusat memberikan kuota ke wilayah di sana.
Dia menuturkan, calon transmigran asal Bantul selama ini masih lebih tertarik untuk transmigrasi ke Sumatra lantaran beberapa transmigran yang ada di sana terbukti mampu bertahan hidup. Selain itu, beberapa calon transmigran juga memiliki anggota keluarga yang dulunya bertransmigrasi di sana.
Meski begitu, Rumiyati mengaku beberapa tahun mendatang pihaknya tidak dapat memastikan wilayah mana yang akan menjadi daerah tujuan transmigrasi.
Dia juga belum dapat memastikan kuota transmigrasi yang akan didapat Pemkab Bantul tahun depan. "Kuota transmigrasi nanti dari pusat, biasanya [keluar kuota transmigrasi] awal tahun," katanya.
Diakui Rumiyati, pihaknya telah akan mengajukan enam keluarga yang akan diberikan alokasi anggaran untuk pelatihan penunjang program transmigrasi. Meski begitu, realisasi tersebut akan menunggu kuota transmigrasi dari Pemerintah Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

COO Danantara: BUMN Turut Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia-Prancis Lewat Kunjungan Macron ke Borobudur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sekda Sleman Dorong ASN Punya Daya Inovatif Tinggi
- Wujudkan Zero KKN, Pemkab Sleman Ciptakan ASN Berintegritas
- Visa Haji Furoda Tidak Keluar, Kemenag Belum Temukan Jemaah Asal Gunungkidul
- Korban Penganiayaan di Ponpes Ora Aji Dilaporkan ke Polisi Atas Tuduhan Pencurian
- Akhir Pekan Long Weekend Libur Kenaikan Yesus Kristus, Stasiun Lempuyangan Padat
Advertisement
Advertisement