Pemkab Bantul Segera Panggil Aneka Dharma Soal Mandeknya Pembangunan ITF Bawuran
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Pemkab Bantul memastikan akan segera melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Perumda Aneka Dharma terkait dengan mandeknya pembangunan ITF Bawuran.
Pasalnya, sampai saat ini, Perumda Aneka Dharma belum melakukan komunikasi lanjutan dengan Pemkab Bantul terkait kendala yang dihadapi, menyusul baru terbangunnya 70 persen bangunan fisik ITF dengan sistem karbonasi tersebut.
Advertisement
"Saya belum dapat laporan dan nanti akan kami cek. Mudah-mudahan 30 persen bisa ada solusi pembiayaan. Apakah dengan KSO [Kerja Sama Operasional] baru atau yang lain. Ya nanti kami panggil mereka untuk cari solusi pembiayaan untuk yang 30 persen," kata Sekda Bantul yang juga Komisaris dari Perumda Aneka Dharma Agus Budiraharja, Kamis (7/11/2024).
Sementara, Project Manajer ITF Bawuran Andre Sulistyawan mengatakan, saat ini pengerjaan pembangunan fisik telah mencapai 70 persen. Artinya masih tersisa 30%. Hanya saja, untuk pembiayaan untuk penyelesaian sisa 30% pembangunan fisik ITF Bawuran sampai saat ini belum ada kejelasan. Adapun sisa 30% pembangunan ITF Bawuran yang belum diselesaikan itu mencakup penyelesaian bangunan secara keseluruhan, finishing, dan fasilitas umum serta fasad dari bangunan ITF Bawuran.
Padahal, kata Andre, sesuai dengan perjanjian kerja sama operasional (KSO) antara Perumda Aneka Dharma dengan PT Dhaha Putra Dewa ada klausul penyelesaian pembangunan ditangani oleh PT tersebut.
"Termasuk pembiayaannya [pembiayaan penyelesaian 30 persen kekurangan," katanya.
Andre juga mengakui jika sejak sesudah penandatanganan KSO dan selesainya pengerjaan 70% bangunan fisik ITF Bawuran, dirinya kemudian tidak dilibatkan oleh Perumda Aneka Dharma. Sehingga, Andre mengaku sampai saat ini belum bisa memastikan kapan ITF Bawuran selesai pembangunannya.
"Karena setelah diambil alih investor, saya juga tidak aktif dilibatkan," kata Andre.
BACA JUGA: Bangunan Fisik ITF Bawuran Sudah 70 Persen, Belum Tahu Kapan Rampung
Andre mengungkapkan jika dirinya sejak awal telah ditunjuk oleh Perumda Aneka Dharma dan vendor alat dari Sidoarjo untuk membangun ITF Bawuran mulai dari nol. Baik pembangunan fisik maupun alat, Andre selama ini diikutkan dalam prosesnya.
"Tapi setelah adanya investor, saya tidak aktif dilibatkan," jelasnya.
Terkait dengan kondisi alat, Andre mengaku saat ini aman. Sebab, hanya ada 3 bagian alat dari belasan bagian alat yang telah datang dan disimpan di lokasi ITF Bawuran. Sisanya, alat masih ada di Sidoarjo dan belum dikirim.
Sementara hingga berita diturunkan, Direktur Utama Perumda Aneka Dharma Yuli Budi Sasangka masih belum bisa dihubungi. Beberapa kali usaha Harian Jogja menghubungi telepon dan mengirim pesan tidak direspons. Begitu juga dengan Humas ITF Bawuran, Romo In Nugroho juga tidak merespons panggilan telepon dan pesan dari Harian Jogja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Prabowo Rombak Kementerian Keuangan, Ini Struktur Lengkapnya
Advertisement
Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat
Advertisement
Berita Populer
- Inilah Enam Program Prioritas Harda-Danang untuk Sleman Lebih Baik
- Korban Skandal Jual Beli Apartemen Malioboro City Desak Pemda DIY Tuntaskan Kasus
- Pengunjung Gua Pindul Melampaui 10 Ribu Orang pada Oktober 2024
- Marak Kabar Pelecehan lewat Media Sosial, Kapolresta Sleman Rutin Gelar Patroli
- Pemda DIY Dorong Pemanfaatan Tanah Kalurahan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Advertisement