Advertisement

Mengangkat Cerita Pelestarian Lingkungan dan Budaya Lokal, Film Anak Ikut Mewarnai JAFF 2024

Sunartono
Senin, 02 Desember 2024 - 06:07 WIB
Sunartono
Mengangkat Cerita Pelestarian Lingkungan dan Budaya Lokal, Film Anak Ikut Mewarnai JAFF 2024 Mengangkat Cerita Pelestarian Lingkungan dan Budaya Lokal, Film-film Anak Ikut Mewarnai JAFF 2024. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah film anak yang mengangkat isu terkini pelestarian lingkungan dan mencegah perubahan iklim diputar di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024. Sejumlah film tersebut merupakan karya dari berbagai sineas di Indonesia yang mendapatkan pendanaan dari plaftform digital di bawah Balai Media Kebudayaan (BMK) Kementerian Kebudayaan.

Sejumlah film tersebut antara lain Cening Nepukin I Kawa, Wirma Menenun Harapan, Ada Hantu di Menara Merdu, Lintang Kunang-Kunang dan Suracil. Sutradara Film Suracil, Rakha Magelhaens Ryndam Jatindra mengatakan Suracil merupakan film yang menceritakan tentang terik matahari yang dirasakan saat ini sangat menyengat. Hal ini sangat erat kaitan dengan pelestarian lingkungan.

Advertisement

BACA JUGA : Film Lafran Pane Diputar di Platform OTT, Jadi Pemantik Semangat Kepahlawanan

"Pesannya adalah panas yang kita rasakan itu bukan karena matahari, tetapi karena jumlah pohon yang saat ini terus berkurang. Lewat pesan sederhana ini harapan anak-anak bisa teredukasi," katanya di sela-sela JAFF 2024, XXI Jogja Minggu.

Adapun Sutradara Lintang Kunang-Kunang Tirta Agni dalam filmnya juga menyoroti tentang perubahan iklim sebagai dampak dari kurangnya menjaga lingkungan. Dalam film tersebut, salah satu dampak nyata dari perubahan iklim yaitu hilangnya serangga kunang-kunang.

"Saat ini anak-anak dalam posisi jarang bahkan tidak pernah melihat kunang-kunang karena sudah tidak ada lagi. Ini sebagai dampak dari perubahan iklim," katanya.

Yulia Evina Bara Produser Kreatif Indonesiana.TV menuturkan karya yang dihasilkan merepresentasikan keberagaman budaya dalam kehidupan sehari-hari anak Indonesia, menghadirkan cerita yang autentik dan menginspirasi. Sejumlah cerita menarik berkaitan dengan perubahan iklim dikemas erat dengan budaya lokal.

"Sehingga film ini sekaligus untuk memastikan bahwa budaya dan ragam seni Indonesia dapat diakses lebih luas, serta memberikan platform bagi sineas muda untuk menyampaikan cerita-cerita lokal yang kaya nilai budaya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Permudah Masyarakat Miliki Rumah, Kementerian PKP Dukungan Program KPR Skema FLPP

News
| Senin, 02 Desember 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Lima Satwa Berbagai Spesies Lahir di Beberapa Taman Safari di Indonesia

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 05:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement