Waspada! Ancaman Banjir Lahar Hujan Merapi Mengintai Saat Musim Hujan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengingatkan masyarakat akan potensi bencana banjir lahar hujan Gunung Merapi. Mengingat curah hujan yang tinggi saat ini, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai berhulu Merapi diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Peningkatan volume air di puncak Merapi akibat curah hujan yang tinggi berpotensi memicu terjadinya banjir lahar hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, Rabu (11/12/2024).
Advertisement
Menurutnya sungai-sungai seperti Gendol, Bedog, Bebeng, dan Boyong menjadi fokus utama dalam pemantauan potensi bencana ini. Noviar menjelaskan bahwa BPBD DIY telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi.
"Seluruh perangkat Early Warning System (EWS) atau alat peringatan dini otomatis di sejumlah sungai telah dipastikan dalam kondisi siap beroperasi. Selain itu, kami juga telah membentuk Satgas Siaga Bencana Hidrometeorologi untuk merespon cepat jika terjadi bencana," imbuhnya.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menyebut, potensi terjadinya lahar hujan dari Gunung Merapi sangat tinggi, utamanya di sungai-sungai yang berhulu di Merapi.
“Karena endapan awan panasnya juga cukup lumayan akibat dari erupsi sudah berlangsung empat tahun ini. Jadi material-materialnya tertimbun di hulu-hulu sungai yang merupakan arah erupsi saat ini, yaitu di barat daya, mungkin sekitar puluhan juta meter kubik," jelas Agus.
Meskipun hingga kini belum ada laporan terkait kejadian lahar di sungai yang berhulu di Gunung Merapi, masyarakat tetap diminta untuk terus memantau perkembangan situasi dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan. Agus menambahkan, terdapat empat faktor yang menyebabkan terjadinya lahar hujan.
“Pertama, itu ada endapan awan panas hasil erupsi yang sedang terjadi atau hasil erupsi yang telah lalu. Yang kedua, mungkin ini termasuk yang satu juga ya karena dia erupsi, dia mengandung abu, abu vulkanik yang kandungannya cukup cukup besar ya, lebih dari tiga persen kalau tidak salah," jelas Agus.
Kemudian faktor ketiga adalah tingkat kemiringan. Dikatakan Agus, Gunung Merapi yang berbentuk kerucut berpotensi menjadikan material yang tertimbun menjadi lahar hujan. Faktor terakhir ialah intensitas curah hujan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Ungkap Masalah Asmara sebagai Motif Penculikan di Antapani Bandung
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Diskominfo DIY Raih Skor Tertinggi, Bisa Dicontoh Daerah Lain
- Pakar Vulkanologi UGM Dorong Penguatan Mitigasi Bencana di Area Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Bersama Cegah Kekerasan Demi Cerahnya Masa Depan
- Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda Tentang TPPO, Kantor Imigrasi Yogyakarta Gelar Talkshow
- Inovasi Instansi, Karantina Yogyakarta Inisiasi DIY Cloud
Advertisement
Advertisement