Advertisement
Yayasan Bait Suci Kemah Kesaksian Mengajak Umat Menciptakan Perdamaian Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Yayasan Bait Suci Kemah Kesaksian mengajak umat menciptakan perdamaian dunia. Langkah tersebut bisa dimulai dengan hal-hal kecil.
Pengajar Yayasan Bait Suci Kemah Kesaksian, Daniel Tanubudi mengatakan Bait Suci Kemah Kesaksian merupakan lembaga di bawah Gereja Yesus Shincheonji yang berpusat di Korea Selatan (Korsel).
Advertisement
Keberadaannya di Indonesia untuk memberikan pencerahan kepada umat melalui sejumlah kegiatan yang fokus pada kemanusian dan pendidikan. “Kami bergerak untuk menciptakan perdamaian dunia dimulai dari hal-hal kecil,” ujarnya pada acara temu media di salah satu resto di Jalan Kaliurang Sleman, Rabu (18/12/2024).
BACA JUGA: Bersih-Bersih Rumah Ibadah Lintas Agama di Kulonprogo untuk Mendorong Persatuan
Dia menjelaskan latar belakang yayasan yang tidak hanya konsens pada ranah domestik tetapi juga internasional itu. Tumbuh dari Korsel hingga kemudian keanggotaannya menyebar ke benua Asia, Eropa, Afrika serta Australia. Hingga kini tercatat lebih dari 100 ribu alumni pendidikan keimanan itu menjalani wisuda.
"Kami juga menggelar sejumlah kegiatan seperti seminar keimanan, donor darah maupun kegiatan sosial lainnya. Adapun misi yayasan tersebut dilakukan secara online maupun offline dan tanpa paksaan. Proses pembelajaran berlangsung delapan sampai sembilan bulan," paparnya.
Pihaknya sangat terbuka berdialog dengan semua agama karena perbedaan merupakan sarana untuk mencapai perdamaian. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Ketua Gereja Yesus Shincheonji, Lee Man-Hee, pada Seminar Alkitab Shincheonji bertajuk Kesaksian tentang Realitas Tergenapi dan Penggenapan Realitas di Pusat Perdamaian Shincheonji di Cheongpyeong, Gyeonggi-do Korsel, 23 November silam.
Lee Man-Hee, kata Daniel, menyatakan para pendeta harus melepaskan diri dari kepercayaan formal dan hidup berdasarkan Firman Tuhan. Kekuatan Gereja Gereja Yesus Shincheonji akan memiliki banyak dampak pada dunia keagamaan di masa depan.
Tidak heran Gereja Yesus Shincheonji menarik perhatian komunitas-komunitas keagamaan dan berhasil menyelesaikan seminar Alkitab itu. "Ke depan, kami berharap lebih banyak lagi generasi muda berminat mengikuti seminar dan pengajaran. Sekali lagi, demi satu tujuan mewujudkan perdamaian dunia," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo dan Kebumen, Selasa 8 Juli 2025
- Jadwal Kereta Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Selasa (8/7/2025)
- SD Swasta Siap Gratis Jika Anggaran Sesuai Tanpa Menurunkan Kualitas
- Bukan Pelayaran, Salah Satu Pelaku Penganiayaan Rekan Pengantar Jasa Makanan di Godean Ternyata Admin Pelabuhan
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Selasa (8/7/2025): Kota, Bantul dan Sleman Hujan Ringan
Advertisement
Advertisement