Lustrum XV dan Dies Natalis ke-75 UGM, Teguhkan Peran Kampus untuk Kemajuan Bangsa
Advertisement
SLEMAN—Rapat Terbuka Peringatan Lustrum XV dan Dies Natalis ke-75 Universitas Gadjah Mada digelar dengan mengusung tema Memperkuat Kebangsaan dan Membangun Keadaban. Lewat tema itu, UGM ingin meneguhkan perannya sebagai perguruan tinggi yang terus berkontribusi dalam menjaga persatuan, kebinekaan, dan kebangsaan yang merespons berbagai tantangan untuk mendukung kemajuan Indonesia.
Rektor UGM Prof. Ova Emilia membuka pidatonya dengan doa dan harapan agar di usianya yang ke-75, UGM dapat semakin tangguh dalam memainkan peran sebagai kampus penjaga persatuan, kebinekaan dan kebangsaan.
Advertisement
UGM, lanjut Ova, diharapkan mampu memerankan diri sebagai pemimpin transformasi dan inovasi institusi pendidikan tinggi di Indonesia serta menjadi pengawal kebijakan strategis Indonesia dalam menghadapi tantangan regional maupun global.
"Dalam kerangka kerja global, SDGs menjadi arus utama kebijakan, karena masa depan yang berkelanjutan menjadi visi bersama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dunia yang semakin merata dan inklusif," kata Ova di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (19/12/2024).
UGM berkomitmen mendukung pencapaian SDGs dengan memastikan penyelenggaraan pendidikan berkualitas, menciptakan iklim pembelajaran yang inovatif, inklusif dan berdampak sosial tinggi.
Sebagai cerminan mutu kampus di tingkat global, UGM saat ini menempati peringkat ke-383 internasional dan urutan ke-1 di Indonesia versi QS Sustainability Ranking 2025.
Dari segi angka, UGM juga menempati peringkat internasional ke-53 terbaik versi QS Asian University Ranking dan ke-239 versi QS World Ranking. Sementara pada versi THE Impact Rankings, UGM berada di posisi 101-200 (dari 1.963 universitas yang diperingkat). "Capaian tersebut didukung oleh kontribusi para dosen, peneliti dan seluruh alumni, termasuk kontribusi jajaran 2% ilmuwan berpengaruh dunia dari UGM," ujar dia.
Potret kemajuan terus dikembangkan UGM di berbagai sektor. Di bidang pembelajaran, UGM mengembangkan sistem pendidikan bermartabat dan inklusif melalui berbagai model pembelajaran inovatif berbasis teknologi, pendidikan transdisiplin dan sinergi multiaktor termasuk pelibatan praktisi lintas sektoral.
"Dengan paradigma education for all, UGM memberikan keluasan akses pendidikan bagi masyarakat dan kelompok rentan, melalui kebijakan pendidikan afirmasi berbasis wilayah geografis dan latar belakang ekonomi, serta pengembangan berbagai program beasiswa," kata dia.
Di sektor ketahanan dan transisi energi, UGM mengembangkan riset alternatif energi yang berasal dari berbagai sumber bersama mitra dalam dan luar negeri.
Sesuai renstra yang telah dicanangkan, UGM menggiatkan berbagai program inovatif untuk mendukung Net Zero Emission Campus, sebagai langkah menuju Sustainable Planet dan menjadi model kampus berkelanjutan di Indonesia.
Selanjutnya di bidang teknologi digital, saat ini UGM telah merancang knowledge management, big data, future skills dan shared service and resources dalam mendukung layanan terbaik bagi pemangku kepentingan universitas. Termasuk di antaranya pengembangan program UGM Center for AI sebagai advanced tech labs yang bekerja sama dengan beberapa mitra seperti Microsoft Indonesia.
Program tersebut berfokus pada AI for Precission medicine; language literacy, law dan layanan civitas academica.
Di saat yang sama, UGM juga mengembangkan berbagai aplikasi yang digunakan untuk mendukung kedaulatan pangan, terutama dalam menghadapi perubahan iklim," terangnya.
Ova mengatakan riset unggulan tersebut memerlukan perlindungan dan dukungan pemerintah agar purwarupa dan produknya dapat ditangkap pihak industri yang berdampak bagi masyarakat. "Karya-karya produk dalam negeri ini harapannya menjadi bagian dari kontribusi UGM dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara mandiri dan berdaulat," imbuhnya.
Di bidang penelitian, transformasi dan inovasi pendidikan melalui pengembangan riset unggulan dan translasional diwujudkan secara berkelanjutan untuk menghasilkan luaran yang berdampak bagi masyarakat. Berdasarkan capaian kekayaan intelektual UGM di tahun 2024 menghasilkan sebanyak 880 judul yang terdiri dari 92 paten, 751 hak cipta, 26 desain industri dan 11 merek.
Sementara itu di bidang perubahan iklim, UGM terlibat langsung dalam merancang inisiasi IKN sebagai living lab adaptasi perubahan iklim. Pada September lalu, Presiden RI telah mencanangkan Wanagama Nusantara seluas 621 hektare di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara.
"Wanagama Nusantara akan menjadi rumah pengembangan Institute for Future Life (IFL) yang secara nyata berupaya mengembalikan tropical forest untuk mewujudkan IKN sebagai Sustainable Forest City," ucap dia.
Pengabdian Masyarakat
Kontribusi untuk membangun keadaban dan kemajuan yang berkelanjutan juga diwujudkan melalui berbagai program pengabdian yang inklusif dan berbasis keberagaman.
Untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia, selama kurun waktu tahun 2024, UGM telah menerjunkan 315 unit KKN-PPM UGM ke 35 provinsi di Indonesia, termasuk program KKN-PPM Internasional yang melibatkan 111 mahasiswa asing dari berbagai negara. "Program KKN-PPM tersebut tentu bukan hanya sebatas kegiatan mahasiswa, namun juga menjadi bentuk komitmen UGM untuk mengimplementasikan pengetahuan agar berdampak seluas-luasnya bagi masyarakat," kata dia
Program KKN yang dilakukan para mahasiswa UGM juga turut menularkan gagasan teknologi agar pengetahuan yang dikembangkan memiliki nilai tepat guna. Salah satu contohnya yakni penerapan alat pemanen air hujan untuk mengatasi krisis air bersih yang diimplementasikan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM di desa pesisir Muara Pantun Kaltim.
"Kami semua meyakini bahwa dengan kekuatan pengajaran, riset dan inovasi, jejaring, serta semangat transdisiplin, UGM mampu secara aktif menjawab persoalan kemanusiaan, termasuk memperkuat nasionalisme kebangsaan dan membangun keadaban Indonesia, serta mengawal berbagai kebijakan strategis dalam menghadapi tantangan masa depan," pungkasnya.
Pemberian Anugerah
Dalam Rapat Terbuka Peringatan Lustrum XV dan Dies Natalis ke-75 UGM ini, turut diberikan Anugerah Hamengku Buwono IX kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir atas jasa-jasanya dalam bidang pendidikan, sosial, politik dan kemanusiaan.
Haedar mengungkapkan rasa terima kasihnya diberi kesempatan mendapatkan penghargaan ini. "Sebagai alumni yang enam tahun saya studi di sini S2 dan S3, saya menghayati betul komitmen UGM," ungkapnya.
Selama studi di UGM, ada sejumlah nilai yang dipelajari Haedar. Beberapa di antaranya tentang nilai kebenaran berbasis ilmu dan terkoneksi dengan Pancasila, agama dan kebudayaan bangsa. "Dosen-dosen kami di sini begitu keras agar kami menjadi ilmuwan yang berpijak pada kebenaran di manapun berada," tegasnya.
Selain itu Haedar juga menilai tradisi keilmuan UGM, di mana UGM bukan hanya kampus akademik tapi sekolah pemikiran. Selain itu kebiasaan tentang persatuan dalam keragaman juga tumbuh di kampus UGM.
Sebagai kampus rakyat, UGM lanjut Haedar juga menerjemahkan itu dengan mencintai rakyat lewat program KKN dan peran alumninya yang memberdayakan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Diperiksa Sebagai Saksi terkait Kasus Judi Online, Budi Are:Berhenti Memfitnah dan Memframing
Advertisement
Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area
Advertisement
Berita Populer
- Festival Moderasi Keindonesiaan, Generasi Muda Jadi Pilar Utama Jaga Kerukunan
- Kemenekraf Launching Program Emak-Emak Matic di Jogja, Ini Tujuannya
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, 19 Desember 2024 Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Gelar Penanaman Pohon di Lereng Merapi, Mas Marrel: Selamatkan Air untuk Masa Depan
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Kamis 19 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement
Advertisement