Advertisement

2 Bulan Beroperasi, TPST Modalan Hanya Mampu Mengolah Sampah 16 Ton per Hari

Jumali
Selasa, 14 Januari 2025 - 17:07 WIB
Sunartono
2 Bulan Beroperasi, TPST Modalan Hanya Mampu Mengolah Sampah 16 Ton per Hari Foto ilustrasi TPST. Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul mengakui, selama dua bulan beroperasi, TPST Modalan masih belum optimal dalam mengolah sampah. Pasalnya, sejak dioperasionalkan 14 November 2024 sampai kini TPST Modalan hanya mampu mengolah sampah dibawah 16 ton perhari.

Padahal, TPST yang dibangun menggunakan dana loan Bank Dunia sebesar Rp20,8 miliar itu digadang-gadang mampu mengolah sampah sampai 49 ton. Kepala DLH Kabupaten Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan, salah satu alasan TPST Modalan belum optimal dalam mengolah sampah, karena bangunan TPST Modalan belum diserahterimakan dari Kementerian PUPR ke Pemkab Bantul.

Advertisement

Pemkab Bantul masih menunggu proses serah terima TPST Modalan dari Kementerian PUPR ke Pemkab Bantul. Sebab, dengan belum adanya serah terima tersebut. "Saat ini kami menuju pengoptimalan. Karena proses serah terima saat ini ada di Kementerian PUPR," kata Bambang ditemui Selasa (14/1/2025).

BACA JUGA : Pembangunan Jalan Masuk TPST Dingkikan Terancam Molor Akibat SE dari Pusat

Menurut Bambang, sejak dioperasikan pada 14 November 2024, TPST yang dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kalurahan Banguntapan seluas 3.100 meter persegi dan menyerap tenaga kerja masyarakat sebanyak 46 orang itu baru sebatas uji coba pengoperasionalan.

Pemkab tidak bisa mengoptimalkan pekerja dan alat karena  status dari TPST Modalan masih dalam tahap pemeliharaan. Alhasil, sampai saat ini TPST Modalan belum bisa mengolah sampah sebanyak 16 ton per hari atau jauh dari kapasitas maksimal yang dimiliki. 

"Target sampai 31 Desember 2024 kemarin kan 16 ton. Sampai sekarang belum bisa 16 ton per hari. Sehingga masih butuh waktu," kata Bambang.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Bantul, Rudy Suharta menambahkan, karena kapasitas produksi sampah di TPST Modalan yang outputnya berupa abu belum optimal. Oleh karena itu pihaknya belum bisa memastikan kapan workshop pengolahan abu sampah menjadi bahan bangunan di Guwosari bisa dilakukan. Sebab, untuk mengoperasionalkan workshop tersebut dibutuhkan bahan baku berupa abu sampah dari TPST Modalan.

"Jadi ya, nanti dioperasionalkan jika sudah ada bahan bakunya. Kami belum bisa memastikan kapan, tergantung nanti perkembangan dari hasil olahan TPST Modalan," katanya.

Optimalkan TPST lain

Oleh karena itu, Bambang mengaku saat ini DLH melakukan berbagai upaya untuk mengatasi sampah di Bumi Projotamansari. DLH memilih mengoptimalkan TPST Dingkikan, ITF Pasar Niten dan sejumlah TPS3R yang saat ini telah terbangun dan siap dioperasionalkan.

Untuk ITF Pasar Niten, Bambang mengaku saat ini baru mampu mengolah 8 ton sampah per hari dan ini akan dioptimalkan pada 2025. Di mana, DLH Bantul telah menganggarkan Rp3,9 miliar dari APBD Bantul 2025  untuk pembangunan hanggar baru di ITF Pasar Niten.

"Dengan adanya tambahan hanggar nanti kapasitas dari ITF Pasar Niten bisa mencapai 20 ton per hari. Karena disana ada space yang memungkinkan untuk penambahan hanggar. Kami juga akan tambah alat disana nanti," papar Bambang.

BACA JUGA : TPST Modalan Bantul Resmi Beroperasi, Diklaim Mampu Kelola 49 Ton Sampah

Selain itu, Bambang  mengakui pada 2025, DLH juga akan merenovasi TPS3R Srigading. Di sana nantinya DLH juga akan menambah alat. Di mana, ke depan, TPS3R akan menggunakan sistem RDF (Refuse Derived Fuel). "Ini akan terintegrasi dengan TPST Dingkikan. Kalau pakai insenerator tentu biaya operasionalnya lebih dan harus disiapkan betul," paparnya.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Bantul Datin Wisnu Pranyoto mengaku dirinya belum bisa berkomentar banyak terkait belum optimalnya operasional TPST Modalan. Rencananya, Komisi C akan melakukan pengecekan terhadap operasional TPST Modalan yang saat ini masih belum diserahterimakan dari Kementerian PUPR ke Pemkab Bantul.

"Rencana dalam waktu dekat, kami akan cek lokasi. Setelah itu, kami baru bisa melakukan tindakan apa agar penanganan sampah ini bisa lebih optimal. Prinsip, kami ingin agar persoalan sampah di Bantul cepat selesai," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan

News
| Rabu, 15 Januari 2025, 00:07 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement