Advertisement
Pembangunan Jogja Planning Gallery di Malioboro Dipercepat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mempercepat proses pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG) di Jalan Malioboro, setelah pedagang Teras Malioboro 2 dipindahkan ke lokasi baru. JPG nantinya digadang-gadang menjadi pusat informasi, pembelajaran, dan refleksi tentang filosofi kehidupan Jogja.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono menjelaskan bahwa tim telah menyampaikan rencana konten dan tindak lanjut pembangunan JPG kepada Gubernur DIY. Dalam pemaparan tersebut, filosofi Hamemayu Hayuning Bawono menjadi salah satu pijakan penting dalam pembangunan JPG.
Advertisement
"Pembangunan JPG tidak hanya soal bangunan fisik, tapi juga jiwa Jogja yang tercermin dalam filosofi Hamemayu Hayuning Bawono," ujar Beny, Selasa (21/1/2025).
Saat ini, desain dasar proyek telah selesai, dan fokus berikutnya adalah penyelesaian konten. Beny menegaskan bahwa percepatan penyusunan Detail Engineering Design (DED) menjadi prioritas agar proyek ini dapat segera dieksekusi.
"Targetnya, jika memungkinkan, pembangunan bisa dimulai pada 2026 atau 2027 setelah gedung DPRD DIY pindah ke Jalan Kenari," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, Anna Rina Herbranti menjelaskan bahwa tahun ini akan dilakukan Heritage Impact Assessment (HIA) JPG untuk memastikan pembangunannya tidak mengganggu nilai-nilai warisan budaya Sumbu Filosofi.
BACA JUGA: Wacana Penutupan Plengkung Gading Masih Dalam Tahap Uji Coba, Pedagang Akan Ditata Ulang
"Tahun lalu kami sudah menyelesaikan kajian konten, dan tahun ini kami lanjutkan dengan HIA. Jika semua berjalan lancar, DED interior akan disiapkan pada 2026, dan pembangunan dimulai setelah gedung DPRD pindah," terang Anna.
Anna juga menegaskan bahwa desain gedung JPG sudah melalui proses sayembara dengan berbagai konsep yang mencerminkan keragaman budaya, termasuk unsur Tionghoa dan Indis. "Konsep gedungnya akan mengikuti hasil sayembara yang telah dilakukan," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi menyebut bahwa Disbud bersama tenaga ahli telah memaparkan konten JPG kepada Gubernur DIY.
Konten ini akan disusun secara tematik, mencakup berbagai aspek budaya, sejarah, dan filosofi Jogja dari masa pra-Giyanti hingga masa kini.
"Kami mendapat arahan dari Gubernur untuk memperkaya konten agar setiap bagian gedung memiliki cerita yang kuat, sekaligus menyeluruh sebagai satu kesatuan," kata Dian.
JPG juga direncanakan menjadi tempat pembelajaran dan pusat informasi tentang transformasi Jogja di masa depan. "Gubernur berharap JPG tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat pembelajaran. Pengunjung yang datang tidak hanya sebagai turis, tetapi juga memperoleh wawasan tentang filosofi dan perkembangan Jogja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Laporan Harta Kekayaan Kabinet Prabowo, Ada yang Mencapai Rp5,4 Triliun
Advertisement
Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah
Advertisement
Berita Populer
- Uji Coba Bus Listrik di Jogja, Penumpang Merasa Lebih Mulus
- Kawasan Kotabaru Ditata, Pengelolaan Gor Kridosono Diserahkan Kembali Ke Kraton Jogja
- Dinas Pertanian Kulonprogo Gelar Pasar Murah, Siapkan 100 Kilogram Cabai
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Selasa 21 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Selasa 21 Januari 2025
Advertisement
Advertisement