Siap-Siap, Mulai April 2025 Tarif Layanan PDAM Bantul Naik

Harianjogja.com, BANTUL-- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perumdam Tirta Projotamansari memastikan akan memberlakukan kenaikan tarif untuk layanan air bersih kepada para pelanggannya mulai April 2025. Pemberlakuan tarif baru tersebut sebagai upaya untuk menutup biaya operasional sekaligus untuk meningkatkan layanan kepada para pelanggan.

Direktur Perumdam Tirta Projotamansari, Arinto Hendro Budiantoro mengatakan, selama ini pihaknya masih mengacu kepada Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 54 Tahun 2017 untuk tarif air bersih di Bantul.

Di mana dalam Perbup tersebut untuk jenis pelanggan sosial umum seperti rumah ibadah, kamar mandi/WC umum, dan hidran umum, tarif terendahnya yakni Rp2.400 per meter kubik. Sementara untuk keperluan rumah tangga, tarif terendah adalah rumah dengan ukuran kurang dari 36 meter persegi sebesar Rp3.000 per meter kubik.

Di sisi lain, adanya peningkatan biaya operasional, telah membuat Perumdam Tirta Projotamansari harus menanggung beban operasional yang cukup tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan tarif layanan sekaligus meningkatkan layanan yang selama ini dilakukan oleh Perumdam Tirta Projotamansari.

"Saat ini pembahasan terkait dengan Perbup baru tengah berlangsung. Kami berharap Perbup baru tersebut segera disahkan, dan April sudah mulai bisa diterapkan tarif layanan yang baru," kata Arinto kepada Harian Jogja, Selasa (21/1/2025).

BACA JUGA: Bantul Dapat DAK Rp13 Miliar untuk Atasi Penyediaan Air Minum Tahun Depan

Menurut Arinto, pihaknya merencanakan besaran kenaikan tarif layanan senilai Rp600 per meter kubik. Artinya, besaran tarif layanan yang akan dikenakan ke pelanggan nantinya pada April 2025 adalah senilai Rp3.600 per meter kubik.

Arinto menandaskan, kenaikan tarif layanan tersebut nantinya akan digunakan untuk menutup biaya operasional yang selama ini dinilainya tinggi. Selain itu, kenaikan tarif layanan tersebut juga untuk mengatasi tingginya biaya pemeliharaan jaringan.  Saat ini Perumdam Tirta Projotamansari memiliki 15 unit pelayanan yang tersebar di 17 kapanewon dengan 22 titik air baku yang disalurkan.

"Selain itu, kenaikan itu juga untuk menambah investasi terkait layanan yang selama ini belum bisa kami layani. Jadi untuk memperluas cakupan kami butuh investasi untuk wilayah yang selama ini belum terjangkau," jelasnya. 

Arinto juga menandaskan kenaikan tarif layanan dari Perumdam Tirta Projotamansari, nantinya juga akan diikuti dengan peningkatan layanan. Selain itu, Perudam Tirta Projotamansari juga menargetkan adanya peningkatan jumlah pelanggan yang menggunakan jasa di tempat tersebut.

"Saat ini kami punya 47.000 pelanggan. Tahun ini kami targetkan ada 2.800 pelanggan baru yang bisa terlayani," ucap Arinto.

Sementara salah satu pelanggan Perumda Tirta Prjotamansari, Riyadi, 40, warga Trimulyo, Jetis, Bantul mengaku tidak masalah terkait rencana kenaikan tarif layanan air bersih. Hanya saja, Riyadi yang telah berlangganan sejak 2010, meminta kepada Perumda Tirta Prjotamansari untuk menyosialisasikan terkait rencana kenaikan tarif tersebut kepada pelanggan.

"Sebab, jika tidak ada sosialisasi, nanti yang dirugikan pelanggan. Dengan adanya sosialisasi, kami pelanggan akan bisa lebih memanajemen penggunaan air, sehingga kemungkinan tiba-tiba adanya tagihan air yang membengkak bisa diminimalisasi," ucapnya.

Selain itu, Riyadi meminta agar kenaikan tarif layanan air bersih oleh Perumda Tirta Prjotamansari harus diimbangi dengan layanan prima. Ia berharap tidak ada lagi pematian aliran air bersih untuk pelanggan dalam durasi waktu yang lama.

"Sebab, nanti yang dirugikan tentu pelanggan. Boleh naik, asal ada peningkatan layanan ke pelanggan," harapnya.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News