Advertisement
Peluang Kerja Sama dengan Aneka Dharma Bantul Soal Sampah, Pemkot Jogja: Tunggu Wali Kota Baru
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengelolaan sampah di Kota Jogja saat ini masih mengandalkan empat TPS3R. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja menunggu pelantikan Wali Kota-Wakil Wali Kota baru untuk menjajaki opsi kerja sama dengan daerah lain.
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja, Ahmad Haryoko, menjelaskan untuk pengelolaan sampah saat ini mengandalkan empat TPS3R, yakni Karangmiri, Piyungan, Kranon dan Nitikan. “Saat ini masih sama di empat TPS3R itu,” katanya, Kamis (23/1/2025).
Advertisement
Adapun kapasitas pengelolaan sampah di keempat TPS3R tersebut yakni Karangmiri 10 ton per hari, Piyungan 30 ton per hari, Kranon 30 ton per hari dan Nitikan 60 ton per hari. “Di Nitikan menggunakan dua mesin, jadi dua kali lipat,” ungkapnya.
Sedangkan untuk TPS3R Karangmiri kapasitasnya masih kecil karena belum bisa optimal. Di Karangmiri masih terganjal legalitas lahan, yang sebelumnya dipermasalahkan oleh warga sekitar karena berada di perbatasan Kota Jogja dengan Bantul.
Adapun timbulan sampah Kota Jogja diperkirakan sekitar 300 ton per hari. Dengan berbagai upaya pengolahan sampah di masyarakat melalui bank sampah maupun pengelolaan mandiri di rumah tangga, diasumsikan sampah yang masuk ke depo dan dikelola DLH Kota Jogja sebesar 200 ton per hari.
Pemkot Jogja juga masih bekerja sama dengan TPS3R swasta di Panggungharjo, Sewon Bantul, untuk mengelola sampah yang tidak tertangani di empat TPS3R tersebut. “Kisarannya sekitar 30 ton per hari,” ungkapnya.
BACA JUGA: Perda Sampah Terbaru Akan Atur Tipping Fee Sampah
Adapun untuk opsi kerja sama lainnya dengan kabupaten di sekitar, menurutnya masih perlu menunggu pelantikan Walikota-Wakil Walikota Jogja terpilih, yang diperkirakan akan dilakukan Maret mendatang. “Masih menunggu pelantikan Walikota,” katanya.
Kemungkinan opsi kerja sama bisa dilakukan antara Pemkot Jogja dengan Perumda Aneka Dharma, menggunakan ITF Bawuran. ITF Bawuran saat ini sudah selesai dibangun dan mampu mengolah sebanyak 50 ton sampah per hari.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Aneka Dharma, Imam Santoso, mengatakan ITF Bawuran mampu mengolah sebanyak 50 ton sampah setiap harinya. Dengan perhitungan bisnis yang ada, jika ITF Bawuran hanya mengolah dibawah 35 ton sampah, akan membuat beban bagi pengelola. "Nah, Kota [sampah dari Kota Jogja] akan menutup kebutuhan itu. Meskipun harapan kami nantinya sampah yang ada di Bantul juga bisa diolah di sini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Laut Dikapling Jadi SHM Juga Terjadi di Perairan Sumenep, Menteri KKP Terjunkan Tim untuk Pengecekan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Kamis 23 Januari 2025: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Kamis 23 Januari 2025
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Xpress Kamis 23 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA
- Jadwal Terbaru SIM Keliling Kamis 23 Januari 2025 di Kulonprogo
- Prediksi Cuaca BMKG Kamis 23 Januari 2025: DIY Hujan Ringan
Advertisement
Advertisement