Advertisement

Anggaran Cekak, Revitalisasi Telaga di Gunungkidul Belum Bisa Dijalankan

David Kurniawan
Kamis, 01 Mei 2025 - 18:47 WIB
Ujang Hasanudin
Anggaran Cekak, Revitalisasi Telaga di Gunungkidul Belum Bisa Dijalankan Sebuah perahu membawa penumpang sedang menyusuri area Telaga Jonge di Kalurahan Pacarejo, Semanu. Foto diambil Selasa (21/12/2022) - Harian Jogja/David Kurniawan\\r\\n\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kondisi ratusan telaga di Gunungkidul memprihatinkan dikarenakan mengalami pendangkalan akut. Meski demikian, pemkab belum bisa melakukan revitalisasi dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki.

Data Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul mencatat ada 359 telaga yang tersebar di Bumi Handayani. Meski demikian, ratusan telaga mengalami pendangkalan sehingga tidak berfungsi dengan baik.

Advertisement

Adapun yang masih berfungsi dengan baik, alias tidak mengering selama musim kemarau hanya ada 20 telaga. Kepala Bidang Sumber Daya Air, DPUPRKP Gunungkidul, Sigit Swastono mengatakan, ada ratusan telaga yang perlu diperbaiki karena masalah sedimentasi yang aku.

Hanya saja, ia mengakui, proses revitalisasi atau pemeliharaan tidak berjalan dengan baik karena masalah anggaran. Ia mencontohkan, di tahun ini ada banyak kegiatan yang terpaksa ditunda karena program efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat.

“Anggarannya terbatas sehingga proses perbaikan belum bisa dilakukan,” kata Sigit, Kamis (1/5/2025).

Menurut dia, perbaikan telaga terakhir dilaksanakan di 2023 berlokasi di Telaga Pudak di Kalurahan Giriwungu, Panggang. “Untuk selanjutnya belum ada telaga yang diperbaiki lagi,” katanya.

BACA JUGA: Musrenbang RPJMD Gunungkidul Fokus pada Penguatan Sektor Unggulan hingga Pemberdayaan

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, sudah mendapatkan laporan berkaitan dengan kondisi di Bumi Handayani. Ia mencatat ada ratusan telaga yang tak berfungsi dengan baik, karena dari catatan DPUPRKP hanya ada 20 telaga yang masih berfungsi saat kemarau.

“Lainnya pada mengering semua,” katanya.

Disinggung mengenai revitalisasi telaga, Bupati menekankan untuk tidak asal-asalan. Pasalnya, didalam merevitalisasi telaga harus dilaksanakan kajian dan riset yang mendalam.

“Harus ada riset dan teori bagaimana menahan air agar tidak habis, ini juga bisa dilakukan oleh Badan Riset. Apakah harus diperbaiki menggunakan geo membran atau ada teknologi lain yang bisa efektif agar telaga berfungsi dengan baik,” kata dia.

Menurut dia, sudah ada upaya pelestarian dengan model kearifan lokal. Sebagai contoh di Kalurahan Kepek, Saptosari melakukan kegiatan Edrek melibatkan ratusan warga untuk menangkap ikan di Telaga Dondong yang mengering.

Harapannya dengan adanya injakan-injakan dari aktivitas penangkapan dapat menutup pori-pori tanah sehingga tidak mengering. “Hal sama dilakukan di Telaga Ploso di Kalurahan Giritirto dengan tradisi Ngguyang Sapi di telaga, diharapkan dapat membantu dalam pelestarian. Tapi, kami tetap berkomitmen untuk revitalisasi, namun harus melalui kajian terlebih dahulu,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

APBD Kulonprogo Bekurang Rp88,8 Miliar

APBD Kulonprogo Bekurang Rp88,8 Miliar

Jogjapolitan | 4 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pendidikan Semi Militer pada Pelajar Mulai Diterapkan di Purwakarta

News
| Kamis, 01 Mei 2025, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement