Advertisement

38 Calon Krisma Paroki Brayut Kunjungi Panti Asuhan Ponpes Zuhriah Rejodani Sleman, Ini Tujuannya

Media Digital
Kamis, 01 Mei 2025 - 23:37 WIB
Abdul Hamied Razak
38 Calon Krisma Paroki Brayut Kunjungi Panti Asuhan Ponpes Zuhriah Rejodani Sleman, Ini Tujuannya Para calon Krisma dari Paroki Brayut berkumpul di Gereja Wilayah Santo Yosef Karanglo mengunjungi Panti Asuhan Pondok Pesantren Zuhriah Rejodani

Advertisement

SLEMANSebanyak 38 calon Krisma dari Paroki Brayut berkumpul di Gereja Wilayah Santo Yosef Karanglo mengunjungi Panti Asuhan Pondok Pesantren Zuhriah Rejodani, Kamis (1/5/2025).

Dalam suasana pagi yang cerah, rombongan dipimpin oleh Romo Paulus Susanto Martowardoyo,Pr, bersama Tim Pelayanan HAK dan para pendamping Krisma. Mereka berangkat menuju Panti Asuhan Pondok Pesantren Zuhriah Rejodani berjarak kurang lebih berjarak 7 km, tepatnya di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km 10 Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman Yoyakarta.

Advertisement

Suasana ramah dan penuh keakraban terlihat dari pendamping Pondok Pesantren Zuhriah dalam menyambut kedatangan para calon Krisma dari Paroki Brayut.

Anjangsana ini merupakan salah satu program pembelajaran calon penerima Krisma dimaksudkan untuk membangun kesadaran dalam membangun kerukunan antar umat beragama dan belajar membuka diri untuk dialog yang saling membangun, pembelajaran Krisma berlangsung kurang lebih selama delapan bulan dan pelaksanaan Krisma pada bulan September 2025. 

Dalam komunikasi ringan disampaikan oleh Ustad Muhamad Syafa yang sekaligus pembawa acara, bahwa Pondok Pesantren Zuhriah ini menjunjung semangat toleransi seperti yang telah diwariskan oleh Almarhum Gusdur.

Acara ini buka dengan doa yang dipimpin oleh Gus Adam dan Romo Paulus Susanto, Pr . Lebih lanjut Gus Adam ( H. Mohamad Adam Ilhami M.Pd - pimpinan Pondok Zuhriah Rejodani) dengan penuh keakraban dalam salam sambutanya menyampaikan banyak terimakasih atas kunjungan ini.

Kunjungan ini merupakan kesempatan yang baik untuk lebih saling mengenal dan memahami sebagai wujud kasih kepada sesama ciptaan Allah.

Meskipun ada perbedaan tetapi tidak menjadikan halangan untuk berjalan bersama dan beriringan. Disampaikan pesan dari Almarhum Gusdur, bahwa dalam kehidupan bersama hendaklah saling tolong menolong dan jangan tanya agamamu, bertolong-tolonglah dalam sisi kemanusiaan dan saling mengasihi.

Dalam kehidupan bernegara kita punya semboyan ‘Bhineka Tunggal Ika’  yang tidak memandang perbedaan sebagai penghalang dalam bersaudaraan; baik beda suku, beda agama juga beda budaya adat istiadat.

Dalam kesempatan berikutnya disampaikan Romo Paulus Susanto,Pr  berterimakasih bahwa kunjungan ini dapat diterima dengan ramah, satu kesempatan tidak akan mungkin terjadi bila tidak diupayakan. Maka kunjungan ini sebagai upaya untuk membangun persaudaraan sehingga ke depan akan menjadi pembelajaran dalam membangun persahabatan bagi para calon Krisma.

Romo Paulus Susanto, Pr  merasakan bahwa persahabatan dengan saudara muslim sudah lama terjalin dengan baik, sehingga anjangsana kali ini akan semakin memperkokoh persaudaraan yang yang sudah terjalin.

Acara ajangsana dilanjutkan dengan diskusi calon Krisma dari Paroki Brayut membaur dengan para Santri dari Pondok Pesantren Zuhriah yang terbagi dalam 6 kelompok, ada kelompok Dasilo, kelompok Kalam, kelompok Ekus Kabanus, Kelompok Petir, kelompo Edelweis dan kelompok Teratai Emas.

Yang menarik nama kelompok Dasilo teman-teman dalam kelompok ini mengartikan ‘dadi siji ning loro’ yakni meskipun berbeda tapi tetap satu dalam persahabatan dan kemanusiaan.

Sebagai pemantik diskusi bersama diputarkan dan ditonton film pendek dengan judul “KOLAK” karya Ahmad Fadli Rizky yang menginspirasi kita untuk menjaga toleransi akan keragaman sosial, budaya dan agama.

Dalam diskusi kelompok masing-masing pribadi menjadi cair dan akrab meskipun dengan perbedaan latar belakang, mereka belajar mengutarakan pendapat pribadi dan saling menghargai sehingga terbangun komunikasi yang baik. 

Hasil diskusi kelompok dapat menjadi pembelajaran bersama bahwa menjaga toleransi dalam keberagaman saling tolong menolong dapat menjadi keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat. 

Dalam peneguhanya Gus Adam menyampaikan bahwa umat muslim mempunyai tanggung jawab menjaga hubungan dengan sesama muslim, menjaga hubungan dengan negara, menjaga hubungan dengan makhluk ciptaan; kita harus bersungguh-sungguh berusaha dan bekerja dan tetap percaya bahwa Tuhan akan pasti memberi jalan yang baik dan benar; bersama tidak harus sama (Lakum Diinukum Waliyadin). 

Persahabatan menjadi indah dengan saling menghargai pribadi masing-masing, dan kunjungan persahabatan ini menjadi kebaikan bersama di kemudian hari demikian disampaikan Romo Paulus Susanto, Pr. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
APBD Kulonprogo Bekurang Rp88,8 Miliar

APBD Kulonprogo Bekurang Rp88,8 Miliar

Jogjapolitan | 8 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuasa Hukum Tony Trisno Surati Richard Mille dan Kedutaan Swiss

News
| Kamis, 01 Mei 2025, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement