Advertisement

Banyak Restoran dan Penginapan, Harga Tanah di Nanggulan Kulonprogo Melonjak Drastis, Rp3 Juta per Meter

Triyo Handoko
Minggu, 09 Februari 2025 - 16:17 WIB
Ujang Hasanudin
Banyak Restoran dan Penginapan, Harga Tanah di Nanggulan Kulonprogo Melonjak Drastis, Rp3 Juta per Meter Suasana pedesaan di Kapanewon Nanggulan yang dipenuhi pemandangan indah hamparan sawah yang strategis untuk pembangunan restoran yang terus meningkat di sana, Minggu (9/2 - 2025).

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Perkembangan kawasan di Kapanewon Nanggulan jadi wilayah yang memiliki banyak restoran dan penginapan membuat harga tanah di sana melonjak drastis. Diproyeksikan jadi kawasan wisata seperti Canggu, Bali dengan keunggulan suasana pedesaan dengan pemandangan hamparan persawahan, Nanggulan turut menopang ekonomi kapanewon sekitarnya.

Rata-rata harga tanah di Kapanewon Nanggulan yang lokasinya strategis sudah mencapai di atas Rp3 juta per meternya. Indikator strategis ini berada di dekat jalan dan terdapat pemandangan hamparan sawah.

Advertisement

Panewu Nanggulan, Haryoto menjelaskan pada Minggu (9/2/2025) bahwa harga tanah di lokasi strategis itu sudah mulai naik sejak 2023 lalu. “Kalau Rp1 juta sudah tidak ada yang jual lagi tanah harga segitu di sini apalagi lokasinya strategis,” tuturnya.

Kenaikan harga tanah ini, jelas Haryoto, terjadi secara alami mengikuti perkembangan kawasan yang selalu meningkat. Ia menyebut perkembangan kawasan yang signifikan menaikan harga tanah adalah pembangunan restoran dan penginapan yang kian masif di wilayahnya.

Haryoto menyebut restoran dan penginapan di wilayahnya itu dibanding dengan usaha serupa di kapanewon lain perbedaanya mampu bertahan lama dan terus dikunjungi wisatawan. “Saya lihatnya restoran dan penginapan yang ada di Nanggulan ini terus berinovasi sehingga bisnisnya terus berlanjut, berbeda dengan di wilayah lain yang cenderung mudah tutup,” paparnya.

BACA JUGA: YIA Satu-satunya Bandara Internasional di Jateng-DIY, DPRD Kulonprogo Minta Perkembangan Investasi Meningkat

Sejumlah restoran yang ada di Nanggulan ini, jelas Haryoto, adalah Geblek Pari, Omah Cantrik, La Barka, Girimanah, Menoreh View, hingga Puncak Saka. “Resto-resto ini tidak hanya menyajikan makanan tapi ada nilai tambahnya yaitu pemandangan sawah, sebagian besar juga menyedikan trip keliling desa dengan jeep dan mobil klasik lainnya, jadi terus ramai dikunjungi,” terangnya.

Panewu Nanggulan ini menjelaskan secara rencana detail tata ruang (RDTR) yang disusun Pemkab Kulonprogo menyebut wilayahnya jadi penopang perekonomian kawasan. “Tidak lagi jadi wilayah ekonomi lokal, tapi kawasan yang artinya menopang kapanewon lain di sekitarnya,” ungkapnya.

Perkembangan pesat Nanggulan jadi wisata yang mirip dengan Canggu di Bali itu, menurut Haryoto, perlu dijaga dan diatur bersama. “Dijaga ini maksudnya jangan sampai ada bangunan yang malah menutup potensi suasana pedesaan dan pemandangan sawah karena mungkin terlalu tinggi, sehingga perlu diatur bersama agar potensi yang ada terjaga dan terus berkembang,” tandasnya.

Salah satu warga Kalurahan Kembang, Nanggulan, Sunito membenarkan kenaikan harga tanah di kapanewonnya ini. Ia menyebut pada 2021 saat Covid-19 banyak tawaran orang dari luar daerah membeli tanah di wilayahnya.

Sunito yang kini tengah membangun penginapan dan mengelolanya di Kampung Alien, Kalurahan Kembang menyebut akibat banyaknya restoran itu menopang perekonomian warga. “Seperti saya ini yang sehari-hari jadi tukang, karena wilayah terus berkembang jadi punya sampingan jaga penginapan. Artinya meningkatkan kesejahteraan juga dan membuka lapangan kerja,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Retret Kepala Daerah Dipastikan Tak Pakai Pembicara Luar Negeri

News
| Senin, 10 Februari 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement