Advertisement
Target Investasi Bantul Tahun 2024 Tercapai Hingga 184 Persen, Tertinggi Ketiga di DIY
![Target Investasi Bantul Tahun 2024 Tercapai Hingga 184 Persen, Tertinggi Ketiga di DIY](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/13/1204062/investasi-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bantul mencatat capaian investasi Bantul tahun 2024 telah melampaui target bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023.
Kepala DPMPTSP Bantul, Annihayah menyampaikan realisasi investasi Bantul tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2024. Pihaknya mencatat realisasi investasi Bantul tahun 2024 mencapai Rp727.122.758.804 atau 184,175% dari target yang ditetapkan yaitu Rp394.800.000.000. Sementara tahun 2023 capaian investasi Bantul hanya mencapai Rp687.291.320.000 atau 174,09% dari target.
Advertisement
BACA JUGA: Pemkab Bantul Bersiap Terapkan Work From Anywhere bagi ASN
Dari capaian tersebut, sub sektor perdagangan dan reparasi menjadi sub sektor tertinggi yang memperoleh investasi di Bantul sepanjang 2024. Sub sektor tersebut memperoleh investasi dari penanaman modal dalam negeri mencapai Rp20 miliar, dan penanaman modal asing mencapai Rp516 juta.
Sementara sub sektor industri makanan menempati posisi setelahnya dengan memperoleh investasi dari penanaman modal dalam negeri mencapai Rp9,6 miliar. Kemudian di posisi selanjutnya ada sub sektor transportasi, gudang dan komunikasi yang mencapai Rp6 miliar dari penanaman modal dalam negeri dan Rp2juta dari penanaman modal asing.
“Total realisasi investasi Bantul menempati posisi ketiga capaian investasi tertinggi setelah Sleman dan Kota Jogja,” katanya, Kamis (13/2/2025).
Dia mengaku DPMPTSP Bantul berupaya melakukan pendampingan kepada pelaku usaha dalam menyusun laporan kegiatan penanaman modal. Dia menuturkan dalam penampungan tersebut, ditemukan pula beberapa pelaku usaha yang pelaporannya tidak sesuai.
Pihaknya pun melakukan identifikasi pelaku usaha dan mendampingi pelaku usaha tersebut setiap triwulan. “Dengan pendampingan itu kesalahan dalam menyusun laporan bisa diminimalisir, sehingga data yang valid yang diajukan pada verifikator BKPM,” ujarnya.
Dari situ, Anni menilai kesadaran pelaku usaha untuk melaporkan kegiatan penanaman modalnya meningkat. "Pelaporan tersebut secara tertib setiap periode mendorong tercapainya target realisasi investasi penanaman modal yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/13/1204079/hasto-kristiyanto.jpg)
Praperadilan Ditolak PN Jaksel, Status Tersangka Hasto Kristiyanto Sah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/12/1203973/andong-patalan-bantul.jpg)
Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan
Advertisement
Berita Populer
- Sampah Menumpuk Lagi di Depo Kotabaru, Penjual Bunga Sambat Omzet Anjlok
- Pemkab Pastikan Alokasi Anggaran untuk THL di Gunungkidul Tak Dipangkas
- Pemda DIY Minta Tenaga Honorer di Lingkungannya Jangan Gelisah Soal Efisiensi Anggaran
- Begini Hasil Mediasi Kasus Murid SMK di Sleman yang Menunggak Bayar
- Ramp On Jalan Masuk Tol Jogja-Solo di Trihanggo Mulai Digarap
Advertisement
Advertisement