Advertisement
Pemkot Jogja Kosongkan Depo dan Siap Gerakkan Transporter untuk Angkut Sampah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja kembali melakukan pengosongan depo sampah. Salah satunya dilakukan di depo sampah Kotabaru, Rabu (26/2/2025).
Pengosongan sampah ini dilakukan agar ada lagi sampah menumpuk hingga menggunung di depo. Di sisi lain, ini juga mendukung program Pemkot Jogja untuk menggerakkan transporter atau penggerobak dalam mengangkut sampah.
Advertisement
BACA JUGA: Program Wali Kota, Hasto Wardoyo Tancap Gas Tangani Sampah
Lewat program ini diharapkan penggerobak bisa mengangkut sampah dari wilayah dan langsung masuk ke armada truk untuk dibawa ke tempat pengolahan sampah. Dengan demikian tak ada sampah yang sempat masuk depo sehingga depo sampah akan selalu terkondisi.
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja Ahmad Haryoko menyebut para penggerobak di wilayah belum secara resmi bergerak. Rencananya, skema itu akan mulai diberlakukan pada 1 Maret 2025. Meski demikian, dia memastikan siap jika sewaktu-waktu akan dimulai.
“Sudah ready, kita upayakan per 1 Maret nanti,” ujar Haryoko saat ditemui di depo sampah Kotabaru, Rabu (26/2/2025).
Haryoko menambahkan, kini setidaknya sudah ada 632 penggerobak yang mendaftarkan diri ke DLH Kota Jogja. Namun, jumlahnya masih bisa bertambah. Sejauh ini pilot project sistem transporter sudah dijalankan di Kemantren Pakualaman.
Haryoko menyebut, masyarakat sudah secara sadar untuk melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Penggerobak atau transporter hanya akan mengambil sampah yang sudah terpilah. Sampah selanjutnya akan dibawa ke depo sampah.
Sementara ini Kemantren Pakualaman masih menggandeng pihak swasta sehingga belum terlalu memakan banyak tempat di depo sampah. Namun, Haryoko memastikan depo-depo sampah akan siap menampung usai pilot project ini diterapkan di seluruh kemantren.
“Kalau yang lain nanti ke depo. Sudah disiapkan armadanya,” imbuhnya.
Dia menyebut persoalan sampah di Kota Jogja ditargetkan bisa segera selesai. Sebab, DLH Kota Jogja baru saja menambah 3 unit insinerator di Piyungan. Ini melengkapi sarana insinerator di Piyungan menjadi 5 unit. Di sisi lain, Haryoko menyebut upaya edukasi kepada masyarakat juga akan terus digencarkan.
“Kami edukasi di hulunya. Bapak (wali kota) ngersakke masyarakat juga bisa mengelola sampahnya. Kami upayakan apa yang sudah kita lakukan di Kemantren Pakualaman bisa diaplikasikan di kemantren lain,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wagub DKI Jakarta Rano Karno Pastikan Berangkat Malam Ini untuk Ikut Retreat di Magelang
Advertisement

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali
Advertisement
Berita Populer
- Antisipasi Kepadatan Saat Lebaran, Dishub DIY Fokus Arus Lalu Lintas di Kalasan
- Menjaga Daya Beli Warga, Pemkab Kulonprogo Jadwalkan Pasar Murah 14 Kali
- Tanggul Sungai Celeng Longsor, Kini Dipasang Bronjong untuk Penanganan Sementara
- Operasi Keselamatan Progo 2025, Ratusan Pengendara Kena Tilang
- Kasus Keracunan di Tempel Sleman, Polisi Temukan Formalin pada Sampel Makanan
Advertisement
Advertisement