Advertisement

Pelaku Industri Pariwisata Sepakat Perketat Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan

Newswire
Minggu, 09 Maret 2025 - 01:17 WIB
Sunartono
Pelaku Industri Pariwisata Sepakat Perketat Keamanan dan Kenyamanan Wisatawan Para pelaku industri jasa pariwisata sata berkumplu di Jogja. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Para pelaku industri pariwisata sepakat untuk menaati berbagai peraturan dengan memperketat keamanan serta memberikan keamanan bagi wisatawan. Langkah ini ditempuh dalam merespons isu negatif terkait beberapa kejadian musibah di destinasi wisata yang berdampak pada menurunnya order jasa layanan pariwisata.

Para pelaku industri pariwisata sebanyak 120 instansi swasta dari Jawa dan Bali berkumpul di Jogja dalam ajang INA Award 2025 yang merupakan penghargaan kepada insan pariwisata. Para vendor pariwisata sempat terkendala beberapa kejadian musibah pariwisata seperti terjadi di kawasan Pantai Ndrini, Gunungkidul. Hal ini berdampak pada potensi berkurangnya adanya study tour.

Advertisement

BACA JUGA : Jalur Pendakian Merbabu via Thekelan dan Wekas Dibuka Kembali 11 Maret 2025

"Dampak pemberitaan negatif memang membuat down meski tidak sampai nol persen. Paling tidak adanya kejadian itu mengurangi minimal sampai 50 persen. Maka kami memberikan semangat vendor di Jawa Bali, agar kita bisa membuat membuat inovasi agar bisa diterima lagi sama instansi," kata Komsaris INA Adi Wardana di Jogja, Sabtu (8/3/2025).

Ia optimistis industri pariwisata akan berjalan dengan baik ke depan, akan tetapi membutuhkan waktu karena beberapa di antaranya masih trauma akibat kejadian musibah. Salah satu destinasi yang paling dihindari bagi para industri jasa pariwisata saat ini adalah meminimalkan destinasi pantai pascakejadian di Pantai Ndrini.

"Memang harus lebih hati-hati agar pariwisata bisa bangkit lagi. Kejadian harus diminimalkan, karena hanya dengan satu atau dua kejadian yang kemudian muncul narasi digeneralisasi bahwa study tour tidak aman," katanya.

Para pelaku industri pariwisata sepakat akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan serta mengedepankan kehati-hatian agar peristiwa serupa tidak terulang. Ia lebih sepakat dengan memperketat aturan daripada harus melarang adanya rombongan perjalanan wisata seperti study tour. Karena pelarangan itu justru dapat menimbulkan adanya perjalanan yang tanpa koordinasi dengan sekolah.

"Kalau bisa diperketat saja, sehingga kami bisa mengikuti aturan. Termasuk dari sisi transportasi harus, PO Bus harus mendapatkan sertifikasi layak jalan dari Dinas Perhubungan masing-masing. Begitu juga dari sisi hotel dan tempat oleh-oleh harus juga meningkatkan keamanan," katanya.

Pertemuan di Jogja tersebut diharapkan dapat membangkitkan kembali pelaku industri pariwisata khususnya di Jawa dan Bali. Adapun Jogja dipilih sebagai lokasi acara karena menjadi episentrum pariwisata di tanah air. "Menariknya lagi karena Jogja ini istimewa, tekanan dari pusat pun belum tentu berlaku di Jogja, itu memang hebatnya di Jogja karena Gubernurnya Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ada Covid-19 pariwisata yang lain down, Jogja tetap buka dan bangkit," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Penembakan Terjadi di Jalanan Lyon Prancis, 1 Orang Dilaporkan Tewas

News
| Senin, 10 Maret 2025, 04:02 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement