Advertisement
Lebaran 2025, Pemkot Jogja Jamin Layanan Kesehatan Wisatawan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menjamin layanan kesehatan bagi wisatawan selama libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M melalui pengaktifan Posko P3K dan kesiapsiagaan tenaga medis di titik-titik strategis di wilayah itu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja Emma Rahmi Aryani mengatakan wisatawan dapat memanfaatkan Public Service Center (PSC) 119 Yogya Emergency Service (YES) dalam kondisi darurat.
Advertisement
"Setiap orang, termasuk wisatawan dari luar daerah, bisa menghubungi YES 119 bila mengalami kondisi gawat darurat di wilayah Kota Jogja," kata dia, Senin (24/3/2025).
Emma memastikan seluruh biaya akan ditanggung Pemkot Jogja lewat program jaminan kesehatan daerah.
BACA JUGA: Strategi Dinkes Kota Jogja Hadapi Kondisi Gawat Darurat
"KTP manapun bisa menelepon YES 119, asal kejadian di wilayah Kota Jogja. Ini juga perlindungan untuk wisatawan," ujar Emma
Selama Lebaran 2025, Dinkes Kota Jogja menyiagakan pos kesehatan yang terintegrasi dengan pos pengamanan di tiga lokasi utama, yakni Titik Nol Kilometer, area parkir Abu Bakar Ali (ABA), dan kawasan Tugu. Sementara layanan kegawatdaruratan dipusatkan di Puskesmas Jetis.
Selain layanan medis dasar seperti P3K dan penanganan cedera ringan, Pemkot juga menyiapkan peralatan penanganan kondisi kritis, seperti alat pacu jantung Automatic External Defibrillator (AED).
Alat kejut jantung tersebut disiagakan di tiga titik di kawasan Malioboro untuk mengantisipasi kejadian henti jantung mendadak di ruang publik.
"Ini bentuk perlindungan nyata bagi wisatawan. Kami ingin memastikan siapa pun yang berada di Jogja selama Lebaran merasa aman dan nyaman, termasuk jika terjadi kondisi medis darurat," ucap Emma.
Rangkaian layanan kesehatan tersebut akan berlangsung selama periode Posko P3K Lebaran 2025, yakni dari 24 Maret hingga 6 April 2025.
Tenaga medis yang bertugas berasal dari PSC 119 YES, 18 puskesmas, dan 12 rumah sakit di Kota Jogja. Setiap tim jaga terdiri dari satu dokter, satu perawat, satu tenaga ambulans, dan satu sopir, dengan armada ambulans dari fasilitas kesehatan yang bertugas piket.
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Okto Heru Santosa menjelaskan penempatan personel medis di lapangan mempertimbangkan lokasi yang padat aktivitas wisatawan.
"Komposisi tim terdiri atas satu dokter, satu perawat, satu tenaga untuk ambulans dan satu driver, ambulans dari faskes yang menjalankan piket," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Dituntut 7 Tahun Penjara di Kasus Harun Masiku
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Sengatan Ubur-ubur di Pantai Selatan Bantul Terus Bertambah, Korban Paling Banyak Anak-anak
- Kepala Sekolah Rakyat DIY dari Bantul dan Kulonprogo, Formasi Guru Menyusul
- Pedagang Eks TKP ABA Keluhkan Pengunjung Sepi, Wali Kota Jogja Bakal Gelar Sejumlah Event
- Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia, Sejumlah Masjid di UGM Gelar Salat Gaib Doakan Mendiang
- BPBD Sleman Alokasikan 100.000 Liter Air untuk Dropping
Advertisement
Advertisement