Advertisement
Demi Keselamatan, Dishub Gunungkidul Larang Pemudik dan Wisatawan Melintas 4 Jalur Ini

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul mengimbau kepada pemudik dan wisatawan untuk menghindari jalur ekstrem di wilayah ini.
Dishub telah memetakan setidaknya ada empat jalur ekstrem yang harus dihindari pemudik maupun wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul.
Advertisement
Dilansir dari Instagram resmi Dishub Gunungkidul @dishubgunungkidul, empat jalur ekstrem yang harus dihindari tersebut adalah Jalur Bundelan Ngawen, Jalur Petir Ngoro-oro Patuk, Jalur Playen-Cinomati, dan Paralayang dari arah pantai Parangtritis.
"DILARANG MELINTAS JALUR EKSTREM!
Kepada seluruh pemudik, demi keselamatan bersama, dilarang melintasi jalur ekstrem yang berbahaya.
Keselamatan adalah yang utama! Jangan mengambil risiko dengan memilih jalur ekstrem. Utamakan perjalanan yang aman dan nyaman," demikian imbauan dari Dishub Gunungkidul.
Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul memiliki tingkat kemiringan yang ekstrem. Jalur ini rawan terjadi kecelakaan sehingga ada usulan untuk dilakukan normalisasi.
Di jalan yang menghubungkan antara Ngawen dengan Kecamatan Cawas, Klaten, Jawa Tengah ini sudah sering terjadi kecelakaan.
Guna mengurangi risiko kecelakaan, di simpang tiga Ngawen dipasangi spanduk tentang imbauan kendaraan berat atau bus besar dilarang melintas lewat jalur Bundelan.
Dishub Gunungkidul merekomendasikan supaya pemudik atau wisatawan yang berkunjung ke Bumi handayani melalui jalur yang aman, yakni Jalur Jogja-Wonosari yang berada di jalur tengah, kemudian dari sisi utara melalui Klaten-Semin-Karangmojo, dan sisi timur Pracimantoro-Semanu-Wonosari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement