Advertisement
Kesulitan Ekonomi Mengancam 6.000 Pelaku Wisata di Sleman Utara

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kelesuan perekonomian masyarakat mengakibatkan penurunan angka kunjungan wisatawan di sejumlah daerah, termasuk kawasan destinasi kaliurang, Kabupaten Sleman. Asosiasi Jeep Wisata Lerang Merapi khawatir sekitar 6.000 pelaku wisata dan jasa wisata terdampak.
Sekretaris Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi, Basuki, merasa situasi perekonomian masyarakat sedang lesu. Apabila sektor pariwisata di Sleman Utara macet, ada banyak pelaku dan jasa wisata terdampak.
Advertisement
Baca Juga: Pengetatan Anggaran Diklaim Picu Pelemahan Rupiah
Kata Basuki, ada sekitar 5.000 orang hingga 6.000 orang yang akan terdampak. Dari jumlah tersebut, sopir Jeep ada 1.500 orang. Sisanya adalah keluarga sopir Jeep, fotografer, bengkel Jeep, dan pemasok sparepart.
“Total 6.000 orang kurang lebihnya. Mereka mau makan apa. Pemerintah kalau diminta mencarikan makan 6.000 orang juga tidak mudah,” kata Basuki ditemui di Basecamp Jeep Wisata TLCM, Senin (31/3/2025).
Baca Juga: Luhut Ingatkan Dampak Pelemahan Ekonomi China
Basuki mengaku hari H Idulfitri 2024 angka kunjungan dapat mencapai 50% daripada hari-hari biasanya. Adapun pada periode yang sama kali ini, angka kunjungan bahkan tidak mencapai 10%. Anggota asosiasi pun mengeluhkan hal yang sama.
Per pukul 15.00 WIB, hanya ada 13 kendaraan keluar dari Basecamp Jeep Wisata TLCM. Padahal momen lebaran, seharusnya dapat mendatangkan wisata lebih daripada hari-hari biasanya.
Baca Juga: Proyek IKN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan, Jadi yang Tertinggi
Ancaman terhadap sektor pariwisata, kata Basuki kemungkinan akan berlangsung hingga akhir tahun. Selain sejumlah kebijakan negara, seperti efisiensi, ada juga larangan study tour atau outting class ke luar daerah. Hal ini akan semakin mematikan sektor pariwisata.
“Teman-teman dari Jakarta mengatakan kalau pemudik lebaran tahun ini hanya 50 persen. Saya tidak tahu persis yang melakukan kunjungan wisata berapa persen. Tapi kalau melihat dari pemudik yang hanya 50 persen, potensi berwisata juga turun. Kalau dilihat memang betul real, dari kawasan bawah ke atas ini juga sepi,” kata Basuki ditemui di Basecamp Jeep Wisata TLCM, Senin (31/3/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Blokir Konten dan Rekening Tidak Cukup untuk Memberantas Judi Online
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Apes! Petani di Kulonprogo Kehilangan Kambing Ternaknya yang Hendak Dijual Jelang Iduladha
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 14 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Curah Hujan Tinggi di Musim Kemarau, Ini Dampaknya Terhadap Pertanian di Bantul
- Sepuluh Kalurahan di Gunungkidul Jadi Lokus Penangan Stunting, Ini Daftarnya
- Rute, Tarif dan Cara Beli Tiket DAMRI, Kamis 15 Mei 2025
Advertisement