Advertisement

Daya Beli Masyarakat Turun, DPRD Jogja Dorong Eksekutif Lakukan Evaluasi untuk Selamatkan PAD

Alfi Annisa Karin
Rabu, 09 April 2025 - 08:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Daya Beli Masyarakat Turun, DPRD Jogja Dorong Eksekutif Lakukan Evaluasi untuk Selamatkan PAD Wisatawan memadati kawasan Jalan Malioboro, Jogja, pada masa Libur Nataru, Jumat (29/12/2023). - Harian Jogja - Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—DPRD Kota Jogja menyoroti turunnya pergerakan masyarakat di Kota Jogja selama libur lebaran beberapa waktu lalu. 

Wakil Ketua I DPRD Kota Jogja Sinarbiyat Nujanat menjelaskan turunnya pergerakan dan daya beli masyarakat saat lebaran kali ini bukan karena situasi internal negara. Namun, merupakan efek dari situasi ekonomi global yang juga hampir dirasakan oleh semua negara.

Advertisement

BACA JUGA: Mengantisipasi Kebijakan Tarif Resiprokal Donald Trump, Wali Kota Jogja Lakukan Ini

Sinar mendorong Pemkot Jogja untuk melakukan evaluasi dan kajian mendalam terkait kondisi libur lebaran tahun ini. Sebab, dia menyoroti banyaknya wisatawan yang datang di Kota Jogja tidak serta merta menjadikan tingkat hunian hotel tinggi. Padahal, pajak hotel dan restoran menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar di Kota Jogja.

"Ini harus menjadi PR bagi Pemkot Jogja. Dengan situasi ekonomi seperti saat ini dan kebijakan pemerintah melakukan efisiensi kegiatan ke hotel, Pemkot Jogja harus duduk bersama dengan stakeholder sehingga harapannya ada solusi konkret dan tidak berdampak pada PAD," ujar Sinar saat dikonfirmasi, Selasa (8/4/2025).

Sinar juga meminta Pemkot Jogja untuk kembali mempelajari terkait dengan penyebab sulitnya menaikkan rata-rata lama tinggal wisatawan di Kota Jogja. Sinar menyebut, selama ini lama tinggal wisatawan hanya mencapai satu koma sekian hari dan seperti sangat sulit untuk menaikkan hingga dua hari.

Di sisi lain, Sinar mendorong jajaran eksekutif untuk bisa memaksimalkan potensi-potensi wisata yang selama ini belum optimal.

"Mungkin promosi-promosi selama ini belum tepat sasaran. Mungkin harus ditinjau ulang ya. Target promosi kita di mana. Masyarakat yang belum banyak mengetahui tentang kondisi wisata di Jogja perlu untuk kita sosialisasikan. Perlu kita promosikan di daerah itu dan lain sebagainya. Begitu juga luar negeri ya, mancanegara," imbuhnya.

Kader Partai Gerindra ini meminta Pemkot Jogja untuk tidak hanya fokus pada momentum liburan panjang seperti libur Idul Fitri. Sebab, libur akhir pekan hingga momentum cuti bersama juga bisa menjadi potensi mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah.

"Dua bulan ke depan ada hari raya Idul Adha. Biasanya juga wisatawan cukup banyak yang berkunjung ke Jogja. Ini perlu untuk dipersiapkan sedini mungkin sehingga ke depan harapannya libur panjang itu betul-betul bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi Kota Jogja," ungkapnya.

Hingga saat ini belum ada data resmi soal berapa jumlah angka wisatawan yang berkunjung ke Kota Jogja serta penurunannya lantaran Dinas Pariwisata masih melakukan perhitungan.

Hanya saja, Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyebut kondisi lebaran tahun ini tak seramai tahun lalu. Pada H-3 lebaran biasanya wisatawan sudah mulai berdatangan ke Kota Jogja. Namun, pada tahun ini pergerakan belum terlalu signifikan hingga H-1 lebaran.

Pergerakan pemudik juga belum terlalu nampak pada H-2, hingga hari H lebaran. Menurutnya kepadatan baru mulai terasa pada satu hingga tiga hari pasca lebaran. "Puncak kepadatan di Kota Jogja terjadi pada 5-6 April 2025," tutur Hasto.

Hasto menyoroti menurunnya daya beli masyarakat pada lebaran kali ini. Masyarakat juga cenderung biasa-biasa saja atau tidak memborong dalam berbelanja. Dia mengaku ada hikmah yang diambil dari menurunnya daya beli masyarakat. Kondisi ini bisa dimaknai bahwa masyarakat telah menerapkan hidup hemat dan mengeluarkan uang dengan lebih terkontrol.

"Negatifnya ya, harapannya kan peredaran uang banyak. Kalau orang menahan kan juga pertumbuhan ekonomi terganggu ya. Tapi ada plus minusnya karena hari ini tentu berhemat itu juga penting. Hari ini saya memaknainya positif saja," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lokasi Pembangunan Subway Bawah Tanah Runtuh di Korea Selatan, Pencarian Korban Dihentikan

News
| Sabtu, 12 April 2025, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement