Advertisement
Pasang Spanduk, Warga RW 01 Bausasran Tolak Penggusuran Imbas Rencana Proyek KAI

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sebuah spanduk bertuliskan "Warga Menolak Penggusuran Tanah" dan "Pejah Gesang Nderek Sultan" terpasang di kawasan Bausaran, tak jauh dari Stasiun Lempuyangan, Rabu siang (9/4/2025). Spanduk ini merupakan simbol penolakan warga RW 01 Kelurahan Bausasran yang rencananya diminta pindah untuk proyek yang akan dibangun oleh PT KAI.
Ketua RW 01 Kelurahan Bausasran Anton Handriutomo menjelaskan warganya mengaku keberatan dengan rencana penggusuran itu. Sebab, sosialisasi dilakukan secara mendadak. Untuk pertemuan yang rencananya akan dilaksanakan pada 14 Maret, undangan baru diserahkan pada 13 Maret siang. Belum lagi, undangan sosialisasi yang menurutnya diberikan kepada warga dengan cara yang intimidatif.
Advertisement
"Warga saya kan pada ketakutan. Memang kita penjahat? Kok mengantar surat saja berombongan dan membawa polisi khusus kereta api. Sosialisasi pertama yang rencananya itu diadakan 14 Maret, kita tidak jadi datang," jelasnya saat ditemui, Rabu (9/4/2025).
Setelah sosialisasi gagal dilakukan pada 14 Maret, pertemuan dijadwalkan kembali pada 26 Maret. Seluruh warga datang pada pertemuan itu. Anton menjelaskan, pada sosialisasi itu disampaikan KAI telah mengantongi surat palilah dari Keraton Ngayogyakarta yang ditandatangi oleh GKR Mangkubumi. Namun, di saat yang bersamaan warga juga telah mengantongi surat keterangan tanah (SKT) yang ditindaklanjuti sebagai surat kekancingan.
"Ketika kita mau minta kekancingan itu ternyata terhambat dari Dispertaru. Ini kan dianggap asetnya PT KAI, kita diminta kerelaan dari PT KAI. Ya, pasti PT KAI nggak akan memberikan kerelaan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Sejumlah Pegawai Pemkab Sleman Terlambat Masuk Kerja di Hari Pertama usai Libur Lebaran
Dia menyebut setidaknya ada diminta untuk mengosongkan 13 rumah dinas KAI dan satu bangunan yang menempel kantor KAI. Lokasinya ada di sepanjang barat hingga timur Jalan Lempuyangan. Anton menambahkan Jalan Lempuyangan juga akan masuk dalam rencana pengembangan Stasiun sehingga akan berdampak pada pedagang, penyedia jasa parkir, hingga rental sepeda motor.
“Menurut sosialisasi yang saya dapat itu akan menjadi area drop zone, seperti Stasiun Tugu yang di Jalan Mangkubumi. Sementara Jalan Lempuyangannya sendiri rencana akan dipindahkan ke belakang saya, ke RT 3,” jelasnya.
Anton mengatakan warga diminta pindah paling lambat pada akhir Mei 2025. Hingga kini persoalan ganti rugi sama sekali belum dibahas. Berbagai langkah rencananya akan ditempuh warga, termasuk upaya kembali melakukan pemasangan spanduk.
"Langkah selanjutnya menurut schedule itu pengukuran sama negosiasi, setelah itu baru SP 1-2-3, lalu pengosongannya akhir Mei ini. Tentunya juga audiensi dengan DPRD, dan pastinya juga akan ke pihak-pihak terkait," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, PT KAI Daop 6 belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan rencana penggusuran warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Minggu 20 Juli 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten

Jadwal KRL Jogja-Solo Minggu 20 Juli 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Profil Pangeran Alwaleed 'Sleeping Prince' Arab yang Meninggal Dunia usai Koma 20 Tahun
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
- Gedung Baru SMPN 1 Wates Dapat Digunakan Tahun 2026
- Lare Angon dan Uber Lantatur Permudah Pelayanan Uji Kendaraan di Jogja
- Kunjungi Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi, Menko Pangan, Zulhas : Saya Kira Terbaik
- Warga Sleman Mulai Terima Bantuan Pangan Beras, Segini Jumlahnya
- Perkenalkan, Ini Lokomotif Hasil Reverse Engineering KAI dalam Jambore IRCC di Balai Yasa Yogyakarta
Advertisement
Advertisement