Advertisement
MBG Jadi Potensi Pasar Perikanan untuk Tingkatkan Konsumsi Ikan DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi peluang pasar baru bagi perikanan di DIY. Saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan DIY telah menyalurkan beberapa produksi ikan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Hery Sulistio Hermawan, menjelaskan ikan merupakan salah satu jenis protein yang diperlukan masyarakat termasuk anak sekolah, ibu hamil dan menyiusui serta balita, yang menjadi sasaran program MBG.
Advertisement
“Tentu ini menjadi sesuatu yang strategis. Terlebih ikan sebagai sumber protein yang diperlukan oleh kelompok sasaran tadi. Sehingga kami menawarkan, gayung bersambut, aad beberapa yang saat ini sudah memanfaatkan,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Beberapa produk yang diambil diantaranya ikan lele, bandeng serta ikan olahan seperti pepes ikan, nugget ikan, ikan goreng dan sebagainya. “Menu ikan sudah masuk di MBG. Kedepan perlu kita intensifkan lagi, artinya menu itu bisa menjadi menu rujukan bagi dapur SPPG,” katanya.
Ia belum mengetahui perkembangan saat ini sudah berapa SPPG yang memanfaatkan produk dari perikanan di DIY, namun dipastikan sudah ada beberapa. “Dari 19 dapur yang sudah beroperasi itu sudah beberapa yang memanfaatkan. Besok kami monev lagi untuk mendiskusikan pengembangan ke depan,” ungkapnya.
Penyerapan produk ikan ini juga belum dilakukan setiap hari, melainkan masih ada yang seminggu sekali atau 10 hari sekali. “Harapannya bisa paling tidak lima hari sekali. Kemudian kita juga perlu mencari kendalanya, misalnya anak-anak ga suka karena ada durinya atau amis. Itu harus kita antisipasi,” paparnya.
Program MBG membuka peluang pasar baru bagi produsen ikan di DIY. Berdasarkan hasil diskusi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, untuk memenuhi MBG di seluruh DIY setidaknya dibutuhkan sebanyak 360 dapur.
“Kalau ada 60 sampai 70 persen dapur saja yang mengambil menu ikan dengan intensitas seminggu sekali, tentu ini akan menjadi potensi pasar yang luar biasa. Salah satu solusi untuk penanganan stunting dengan pemberian nutrisi yang baik. Ikan salah satu bahan pangan dengna nutrisi baik dan lengkap,” kata dia.
Dengan pemanfaatan produk ikan dalam MBG ini diharapkan juga bisa meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY, yang selama ini masih rendah, yakni 35,8 kg per kapita per tahun. Jauh di bawah nasional sebesar 57,6 kg per kapita per tahun.
“Dengan berbagai upaya kita lakukan edukasi kepada masyarakat. Termasuk sekarang strategi bagaimana agar bisa masuk ke dapur SPPG. Itu upaya untuk bisa meningkatkan konsumsi ikan masyarakat kita,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Lokasi Pembangunan Subway Bawah Tanah Runtuh di Korea Selatan, Pencarian Korban Dihentikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Sabtu 12 April 2025, Ada Potensi Hujan Petir di Sleman
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Sabtu 12 April 2025 di Satpas Polres dan Balai Desa Wiladeg Karangmojo
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Destinasi Wisata di Jogja
- Siap-siap! Jadwal Pemadaman Listrik di Bantul Hari Ini, Sabtu 12 April Mulai Pukul 10.00 WIB
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 April: Penataan Stasiun Lempuyangan, Hasto Menghadap Sultan hingga PSS Sleman Kalah Lagi
Advertisement