Advertisement
Sosialisasi Kesehatan Mental Menyasar Komunitas Muslim di Korsel

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kesehatan mental menjadi sangat penting dipahami masyarakat di semua kalangan dunia. Pasalnya kesehatan mental berdampak langsung pada cara kita berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat mempengaruhi kualitas hidup hingga kesehatan fisik.
Data dari WHO menunjukkan sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan mental. Di Indonesia, prevalensi gangguan mental mencapai 9,8% pada tahun 2021, dengan angka depresi 6,6%. Angka ini diperkirakan meningkat di tahun 2024.
Advertisement
Hasil survei I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) tahun 2022 menunjukkan sebanyak 15.5 juta atau sekitar 34.9% remaja mengalami masalah kesehatan mental. Adapun data dari WHO menunjukkan 1 di antara 7 anak berusia 10-19 tahun mengalami masalah kesehatan mental.
BACA JUGA: Cegah Gangguan Mental Sejak Dini, Pemkot Jogja Bentuk Sekolah Sehat Jiwa
Sejumlah dosen UAD melakukan sosialisasi kesehatan mental dengan menyasar komunitas muslim di Korea Selatan. Ketua Tim Nina Salamah menuturkan kegiatan itu menyasar komunitas muslim baik WNI maupun warga lokal setempat di Korsel.
"Ini merupakan wujud kolaborasi strategis antara institusi pendidikan tinggi dan organisasi diaspora Muhammadiyah di luar negeri. Kebetulan kami bekerja sama dengan PCIM Korsel, bentuknya sosialisasi kesehatan mental," katanya Rabu (23/5/2025).
Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dengan pendekatan yang terintegrasi antara farmasi dan pangan fungsional, serta tetap sejalan dengan prinsip-prinsip halal dan thayyib.
“Melalui kolaborasi dengan PCIM Korsel, kami ingin memperluas manfaat kegiatan ini ke komunitas Muslim Indonesia dan Korea Selatan, dengan pendekatan yang relevan dan solutif sesuai kebutuhan mereka,” ujar Titisari Juwitaningtyas dari Prodi Teknologi Pangan.
BACA JUGA: Layanan Cek Kesehatan Mental Gratis Dimulai Februari, Begini Cara Mengaksesnya
Dosen Farmasi Putri Rachma Novitasari menambahkan dalam kesempatan itu peserta mendapatkan berbagai materi dan sesi interaktif, antara lain pemanfaatan suplemen dan obat untuk manajemen stres, pengenalan pangan fungsional halal yang mendukung kesehatan mental. Selain itu diberikan edukasi pola hidup sehat berdasarkan nilai-nilai Islam, konseling ringan dan forum diskusi bersama komunitas kuslim perantauan.
"Serta ada pemeriksaan kesehatan gratis seperti cek tekanan darah, cek gula darah, cek kolesterol dan cek asam urat
Peserta yang mengikuti kegiatan dengan antusias," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dua Jenazah Anggota Brimob Korban Penembakan KKB Papua Dimakamkan di Serui
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Targetkan Nol Kemiskinan Ekstrem Tahun 2026
- Pemancingan di Maguwoharjo Sleman Diterjang Banjir 1 Meter, Kerugian Capai Rp30 Juta
- Ribuan Pasangan Menikah Usia Subur di Kulonprogo Pilih Tidak Punya Anak
- Jelang Musda, Golkar DIY Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua Periode 2025-2030
- The Lokstop#4, Pemkot Jogja Pamerkan Produk UMKM Ramah Lingkungan
Advertisement