Advertisement
Mengenang Hamzah Sulaeman, Pemilik Hamzah Batik yang Wafat di Usia 75 Tahun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemilik Hamzah Batik, Hamzah Sulaeman meninggal dunia, Rabu (23/5/2025) malam. Pengusaha yang juga seniman dengan nama ikonik Raminten itu menghembuskan napas terakhirnya di usia 75 tahun.
"Sosok yang telah membangun, memperjuangkan, dan membesarkan nama Raminten Cabaret Show telah berpulang. Langit Jogja malam hari ini ikut bersedih meneteskan jutaan air mata mengiringi kepergiannya. Selamat jalan Cinta kami," tulis akun Instagram @ramintencabaret.
Advertisement
Profil Hamzah Sulaeman
Hamzah Sulaeman tinggal di Jogja. Ia merupakan generasi kedua keluarga Grup Mirota yang memiliki pusat oleh-oleh, Hamzah Batik, tempat makan, dan sanggar tari. Sebagai seorang seniman khususnya di dunia akting dan tari, ia juga dikenal dengan nama Raminten.
Dilansir dari hamzahbatik.co.id, Hamzah Sulaiman merupakan putra bungsu dari lima bersaudara, pasangan dari pendiri Grup Mirota, yaitu Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yuniati (Nyoo Tien Nio). Keempat saudaranya adalah Yangky Iswanti, Siswanto, Ninik Wijayanti, dan Ariyanti
Bersama saudara-saudaranya ia mengembangkan bisnis peninggalan orang tua mereka berupa Toko Mirota. Hamzah kemudian juga membuka butik yang ia beri nama Mirota Batik yang kini bernama Hamzah Batik yang berada di Jalan Malioboro.
Sebelum bergelut di dunia bisnis, Hamzah sempat bekerja sebagai pelayan di kapal pesiar pada tahun 1970. Selanjutnya, alumni Sanata Dharma, bekerja di Amerika Serikat selama tiga tahun sebelum akhirnya kembali ke Indonesia karena ayahnya sakit. Ia kemudian mengambangkan bisnis fesyen dan kuliner, hingga bergelut di dunia akting.
Hamzah sempat berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Biologi, namun tidak menyelesaikannya. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma dengan mengambil jurusan Bahasa Inggris.
Selain mengembangkan bisnis, Hamzah juga aktif dalam dunia akting. Ia pun berperan dalam ketoprak komedi dengan judul “Pengkolan” sebagai seorang wanita Jawa Tua bernama Raminten.
Raminten digambarkan sebagai tokoh perempuan Jawa yang lengkap memakai busana khas kebaya, jarik, dan konde. Nama Raminten tersebut selanjutnya digunakan Hamzah untuk memberi nama rumah makan yang ia dirikan, yaitu The House of Raminten yang berada di Kota Baru dan The Waroeng of Raminten.
BACA JUGA: Pengusaha dan Seniman Jogja, Hamzah Sulaeman Alias Raminten Meninggal Dunia
Perjalanan hidup Hamzah Sulaeman ini berbagai kalangan, bahkan diangkat dalam film Kalyana Shira Films dengan sutradara Nia Dinata pada Agustus 2024 lalu. Melansir Harian Jogja, Hamzah juga memiliki nama abdi dalem Kraton Jogja dengan nama lengkap K.M.T. Tanoyo Hamiji Nindyo.
Nia Dinata saat itu mengatakan, film itu diberi judul Raminten Universe atau Jagad Raminten karena skopnya sangat luas. Secara umum film akan banyak mengupas soal perjalanan Hamzah Sulaeman dalam bidang bisnis, seni dan budaya serta upayanya dalam mengakomodir kaum yang termajinalkan.
"Kami melihat ada keberagaman yang sangat luas di unit usaha Raminten terutama di Raminten Cabaret Show. Selain mengakomodir lintas gender juga melibatkan lintas usia dan kalangan," jelasnya, Senin (19/8/2024).
Menurut Nia, film ini bersifat non profit. Pihaknya melakukan aksi urun dana dari beberapa kalangan yang merasa terinspirasi dengan sosok Raminten serta ingin agar lebih banyak orang yang bisa menyaksikannya dalam bentuk film.
"Hamzah dengan tokoh alter egonya sudah membawa banyak kebaikan kemudian menggugah saya untuk membuat film dokumenter serius agar lebih orang banyak yang bisa belajar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Selenggarakan RUPS LB, Bank Jateng Komitmen Siap Dukung Peningkatan PAD Jawa Tengah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelebaran Jalan Bantul dari Gapura Kota Bantul Sampai Pertigaan Cepit Tidak Akan Gusur Rumah Warga
- Peringati Hari Bumi, Kemenag Bantul Bersama Sejumlah Tokoh Lintas Agama Pohon Matoa
- Warung Makan di Gabusan Terbakar, Kerugian Capai Rp10 Juta
- Ahli Waris Takmir Masjid di Sleman Terima Santunan JKM, Begini Tanggapan Dewan Masjid Indonesia
- Diduga Selewengkan Dana BUMDes Lebih dari Rp 1 Miliar, Seorang Perempuan di Kulonprogo Ditangkap
Advertisement