Advertisement
Atap Ruang Kelas SDN Kledokan Ambrol, Tidak Ada Korban Jiwa

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Atap ruang kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kledokan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman ambrol dan menimpa bangku-bangku siswa pada Minggu (4/5/2025) pukul 00.00 WIB. Beruntung tidak ada kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kepala SDN Kledokan, Sulismiyatun, mengatakan rangka atap yang lapuk ditambah dengan situasi hujan deras berangin menjadi sebab utama ambrolnya atap tersebut. Dia baru mengetahui kejadian tersebut pukul 05.00 WIB.
Advertisement
Adapun kelas tersebut akan digunakan sebagai ruang transit asesmen standardisasi pendidikan daerah (ASPD) pada Senin (5/5). Sebab ruang kelas V dan IV berdekatan dengan ruang kelas VI, maka kedua ruang kelas tersebut tidak dapat digunakan untuk ASPD.
Ruang asesmen dipindah di ruang kelas I dan II yang berada di sisi utara atau paling pojok, jauh dari ruang kelas VI. Sebab itu, siswa kelas I dan II belajar secara daring/ online menggunakan bermacam aplikasi.
Sebelum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendapat laporan, guru, wali murid, warga, termasuk ketua RT, RW, dan dukuh bergotong royong membersihkan ruang tersebut. Pembersihan memakan waktu lima jam sejak pukul 07.00 WIB.
“Untung sekali tidak ada kegiatan belajar mengajar. Soalnya ada 24 anak yang mengisi kelas VI. Kondisi awal tadi mengerikan,” kata Sulismiyatun ditemui di SDN Kledokan, Minggu.
BACA JUGA: Sekolah Rakyat di Purwomartani Sleman Diserbu Pendaftar, Kuota Dibatasi 50 Siswa
BPBD telah mentup tembok bagian barat kelas tersebut dengan terpal guna mencegah beban apabila hujan turun. Sulismiyatun memohon ada renovasi/ pembangunan ruang kelas baru. Dengan begitu kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar kembali.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sleman, Makwan, mengatakan pihaknya baru mendapat laporan ambrolnya atap ruang kelas tersebut pukul 10.40 WIB. Atap yang ambrol berukuran 8 X 7 meter persegi.
“Kami sudah menyampaikan ke Disdik untuk pembenahan dan memberi terpal untuk menutup almari, kursi, dan meja,” kata Makwan.
BPBD juga merekomendasikan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman untuk mengecek struktur bangunan kelas tersebut guna mencegahan ambrolan lain.
Menurut Makwan, pembangunan atap sekolah tersebut dilakukan sejak 2008, sudah 17 tahun usia atap tersebut. Kerangka atap yang lapuk bukan hanya ruang kelas VI saja, masih ada ruang lain dengan usia kerangka atap belasan tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menhut Raja Juli Ungkap Alasan Pembatasan Jumlah Pendaki Gunung Rinjani
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Workshop Kain Perca Hingga Fashion Show Anak Meriahkan The Lokstop #4 Hari Kedua
- Transformasi Digital Efisienkan Pelayanan Publik
- Bawaslu Corner Diluncurkan di Perpustakaan Bantul, Tingkatkan Pendidikan Demokrasi Anak Muda
- Kepemilikan Ilegal Satwa Dilindungi di DIY Diincar Polda DIY dan BKSDA, Operasi Dilakukan Senyap
- PSS Sleman Vs Persija Jakarta, Skor Sementara 1-1
Advertisement