Advertisement

Musypimwil I Aisyiyah DIY Hadirkan Komitmen Keadilan

Media Digital
Senin, 19 Mei 2025 - 11:17 WIB
Jumali
Musypimwil I Aisyiyah DIY Hadirkan Komitmen Keadilan Musypimwil I Aisyiyah DIY - Istimewa

Advertisement

Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWA DIY) menggelar Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) I periode 2022–2027 selama dua hari, Sabtu–Ahad (17–18/5), di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Kalasan, Sleman. Kegiatan ini mengusung tema “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan DIY Berkeadilan” dan menjadi ajang penting konsolidasi serta refleksi gerakan perempuan Muhammadiyah di wilayah Yogyakarta.

BACA JUGA: BYD Masih Rajai Penjualan Mobil China

Advertisement

Musypimwil ini secara resmi dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayyinah, yang turut hadir langsung di lokasi. Dalam sambutannya, Salmah menyampaikan bahwa Musypimwil merupakan momentum evaluasi kinerja PWA DIY sekaligus forum strategis untuk menyusun arah gerak dakwah ke depan.

“Musypimwil ini menjadi ajang evaluasi kinerja, khususnya bagi PWA DIY, sekaligus menyusun strategi gerak dakwah ke depan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya laporan-laporan dari PDA se-DIY sebagai bagian dari proses evaluatif implementasi hasil Musywil sebelumnya. Salmah juga menilai tema Musypimwil memiliki keterkaitan erat dengan tema Milad ke-108 ‘Aisyiyah, yaitu “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional.”

“Berkeadilan di sini luas sekali, salah satunya adalah keadilan dalam hal pangan,” imbuhnya.

Menurutnya, persoalan pangan saat ini menjadi sangat relevan karena Indonesia masih berada di posisi ke-69 dari 113 negara dalam Indeks Ketahanan Pangan Global. Ironisnya, Indonesia juga termasuk negara dengan tingkat pembuangan pangan tertinggi kedua di dunia setelah Arab Saudi, yakni sekitar 10,3 juta ton per tahun.

“Ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan, tetapi juga tentang pendidikan: bagaimana seluruh anggota ‘Aisyiyah memahami pentingnya ketahanan dan kedaulatan pangan,” jelasnya.

Isu ini, lanjut Salmah, sejalan dengan program Asta Cita Kedua dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai bagian dari sistem pertahanan nasional.

Selain itu, Salmah juga menyinggung pentingnya revitalisasi Qaryah Thayyibah, sebuah konsep masyarakat ideal yang telah dikenalkan ‘Aisyiyah sejak 40 tahun lalu di Potorono, Bantul.

“Qaryah Thayyibah adalah kampung yang menjalankan ajaran agama secara kaffah, masyarakatnya aman, damai, dan saling menghormati,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa pembangunan Qaryah Thayyibah harus dimulai dari unit terkecil: keluarga sakinah.

“Jika keluarga sakinah terbentuk, maka Qaryah Thayyibah akan tumbuh, dan ketahanan nasional pun akan terwujud,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Disdikpora Bantul Nilai ASPD Penting

Disdikpora Bantul Nilai ASPD Penting

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan Tewaskan 4 Orang, Ini Kronologinya

News
| Senin, 19 Mei 2025, 15:22 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement